TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hetty Andika Perkasa, istri dari Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa selalu mencuri perhatian publik.
Baru-batu ini dalam tayangan chanel Youtube TNI AD, ia tampil menawan dalam balutan busana pengantin melakukan sesi pemotretan.
Wanita bernama lengkap Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati Hendropriyono tersebut terlihat mengenakan baju berwarna kuning merah lengkap dengan mahkota di kepalanya.
Dalam video yang diunggah chanel Youtube TNI AD tersebut, Hetty Andika Perkasa tampak melakukan sesi pemotretan bersama jajaran pengurus pusat Persit Kartika Chandra Kirana.
Ia pun lantas mengenalkan pakaian adat yang dikenakannya.
"Pada hari ini saya mencoba memakai pakaian pengantin Suku Tidung. Pakaian ini dinamakan Antakusuma," kata Hetty dalam siaran Youtube yang diunggah Rabu (18/11/2020).
Pakaian pengantin Suku Tidung diketahui sempat menjadi sorotan publik setelah Bank Indonesia meluncurkan uang pecahan Rp 75.000.
Baca juga: Rahasia Tubuh Kekar Jenderal Andika Perkasa, Ade Rai Ungkap Sehobi Sejak Muda hingga Hetty Terkagum
Banyak orang menyangka bila pakaian pengantin adat Suku Tidung merupakan pakaian dari China.
Suku Tidung sendiri berada di Kalimantan Utara bagian Timur.
Hetty menjelaskan soal warna merah dan kuning dari pakaian pengantin Suku Tidung.
"Warna yang saya pakai ini kuning dan merah. Kenapa kuning dan merah? Itu lambang warna bangsawan Suku Tidung," katanya.
Meskipun warna merah dan kuning melambangkan warna bangsawan Suku Tidung, masyarakat biasa pun bisa menggunakannya pada saat pernikahan.
"Apa hanya bangsawan yang pakai pakaian ini, tidak. Pengantin boleh memakai pakaian bangsawan ini karena pengantin adalah raja dan ratu sehari," ujarnya.
Dalam tayangan tersebut dijelaskan soal aksesoris yang melengkapi pakaian adat tersebut.
Pertama, mahkota atau tanduk galung.
Tanduk galung memiliki arti kucing jantan tiga warna dengan makna sebagai penangkal bencana, mendatangkan rezeki, kesejahteraan, kedamaian, hingga disenangi orang lain.
Kedua, gelang tangan atau sulou.
Sulou memiliki makna pengantin yang nantinya menjadi pemimpin harus bertangan dingin dan tidak menyalahgunakan kekuasaan yang dimilikinya.
Ketiga, kalid.
kalid adalah gelang yang dikenakan pada lengan memiliki makna simbol pertahanan dan benteng yang kuat untuk keamanan serta perlindungan dari berbagai ganguan.
Dalam kesempatan tersebut Hetty pun mengajak seluruh masyarakat untuk mencintai budaya Indonesia.
"Sebagai bangsa yang cinta akan budaya Indonesia, kita harus selalu menjaga dan melestarikan turun temurun nenek moyang," ujarnya.
Sosok Hetty Andika Perkasa
Diah Erwiany merupakan putri dari mantan kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal (Purn) Abdullah Mahmud (AM) Hendropriyono.
Hendriyono menjadi kepala Badan Intelijen Nasional pada tahun 2001 hingga 2004.
Hendropriyono sendiri disebut sebagai ikon pasukan elite Kopassandha yang kini bernama Kopassus.
Hingga akhirnya dirinya masuk ke dunia intel dan menjadi kepala BIN.
Menjadi putri seorang anggota militer ternama dan istri seorang prajurit berprestasi membuat Diah Erwiany memiliki sifat yang sangat tegas.
Baca juga: Bertemu KSAD, Bamsoet Dukung TNI-Polri Terlibat Aktif dalam Vaksinasi Massal Covid-19
Sifatnya terungkap dari unggahan saudaranya, Diaz Hendropiyono di Instagram pada 29 November 2018.
"Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati Hendropriyono. Begitulah nama panjangnya saat lahir sebagai putri pertama seorang prajurit Kopassus," tulis Diaz.
"Setelah menikah namanya berubah menjadi Diah Perkasa. Namun panggilan kecil di keluarga tetaplah HETTY, singkatan dari nama kedua orang tuanya, yaitu HEndro dan TaTY,"
Diaz kemudian menceritakan ketangguhan saudarinya yang hidup di lingkungan militer terus menerus.
"Wanita ini sudah melalui semua dinamika sebagai seorang istri prajurit. Perubahan hidup dari seorang anak Jenderal Abdullah Mahmud Hendropriyono menjadi istri seorang Kapten Andika Perkasa,"
Baca juga: Mahfud MD Bertemu Panglima TNI dan KSAD Bahas Kekerasan di Intan Jaya: Tersangka Siap ke Pengadilan
"Menjadi istri seorang Letkol selama 9 tahun (2002 - 2011), istri seorang Danrem di daerah yang lumayan jauh, yaitu di Sibolga, sampai seorang Pangdam di Kalbar," tambahnya.
Diaz menyebutkan kalau dirinya sudah mengenal Diah dan mengetahui watak kerasnya.
"Saya sangat paham watak wanita ini. Sangat-sangat keras. Persis seperti bapaknya. Namun di balik pribadi yang keras ini, terdapat jiwa kepemimpinan yang kuat," tulisnya. (Tribunnews.com/ surya.co.id/ adi/ Putra Dewangga Candra Seta)