TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah kurang lebih sembilan bulan berhenti melakukan operasi tangkap tangan (OTT), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengagetkan publik karena mengamankan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo.
Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK terhadap Edhy dilakukan di Bandara Soekarno-Hatta pada Rabu (25/11/2020) dini hari.
9 Bulan KPK Tidak OTT
Operasi senyap KPK terakhir kali dilakukan pada Januari 2020.
Kala itu KPK menjaring Bupati Sidoarjo Saiful Ilah terkait dugaan suap pengadaan proyek di Dinas PU dan BMSDA Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
KPK juga turut menyita uang sebesar Rp1,8 miliar dalam OTT yang dilakukan pada Selasa (7/1/2020) malam.
Baca juga: BREAKING NEWS: KPK OTT Wali Kota Cimahi Terkait Proyek Rumah Sakit
Plt Juru Bicara Penindakan KPK Ali Fikri menyatakan, tangkap tangan terhadap Edhy Prabowo dipimpin oleh penyidik senior KPK Novel Baswedan selaku Kepala Satuan Tugas (Kastgas).
"Salah satu Kasatgas tersebut benar Novel Baswedan," kata Ali saat dikonfirmasi, Rabu (25/11/2020).
Ali menyebut, tangkap tangan terhadap Menteri Edhy Prabowo merupakan penugasan resmi dari pimpinan KPK.
Baca juga: Dipimpin Novel Baswedan, KPK Geledah Kantor KKP
Sebanyak tiga Kasatgas diturunkan untuk mengamankan Edhy Prabowo bersama sejumlah pihak.
"Kegiatan ini dilakukan oleh tim KPK atas penugasan resmi dengan menurunkan lebih tiga Kasatgas baik penyelidikan dan penyidikan termasuk juga dari JPU yang ikut dalam kegiatan dimaksud," ujar Ali.
Dua Hari Setelah OTT Edhy Prabowo, KPK Kembali OTT Kepala Daerah, Wali Kota Cimahi
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membenarkan Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna bersama sejumlah pihak lain ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada Jumat (27/11/2020).
"Betul mas Wali Kota Cimahi ditangkap KPK," kata Ketua KPK Firli Bahuri saat dikonfirmasi, Jumat (27/11/2020).
Ajay dan sejumlah pihak lain ditangkap lantaran diduga terlibat dalam transaksi suap.
Firli menyebut transaksi ilegal tersebut berkaitan dengan proyek pembangunan rumah sakit.
"Dugaan walkot melakukan korupsi dalam proyek pengadaan pembangunan rumah sakit di Cimahi," kata Firli.
Baca juga: Tangkap Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna, KPK Sita Uang Rp420 Juta
Belum diketahui secara pasti pihak-pihak yang turut diamankan dalam OTT ini.
Firli meminta masyarakat bersabar dan memberikan ruang bagi tim penindakan untuk bekerja.
"Tolong beri waktu kami untuk bekerja dulu ya. Trims," kata dia.
KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum Ajay dan para pihak yang diamankan dalam OTT ini.
OTT pada Ajay merupakan OTT kedua dalam satu pekan ini.
Baca juga: Profil Ajay M Priatna, Wali Kota Cimahi yang Baru Saja Ditangkap KPK
Ajay Dilantik Gubernur Aher
Warga Kota Cimahi resmi memiliki wali kota dan wakil wali kota yang baru setelah Ajay M Priatna dan Ngatiyana resmi dilantik menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi di Gedung Sate, Minggu (22/10/2017).
Keduanya dilantik oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan.
Pada pelantikan tersebut, Ajay dan Ngatiyana mengucapkan sumpah jabatan dan penandatanganan pakta integritas.
Setelah prosesi pelantikan, Ahmad Heryawan menyalami Ajay M Priatna dan Ngatiyana sebagai ucapan selamat.
Kemudian, setelah Ahmad Heryawan meninggalkan mereka, para tamu undangan yang hadir pun langsung mengantre untuk beramah tamah dan bersalaman dengan Ajay M Priatna dan Ngatiyana.
Aher meminta Ajay M Priatna dan Ngatiyana agar langsung bekerja.
"Kita ucap selamat pada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi yang baru. Kami (Pemprov Jawa Barat) berpesan tidak ada masa transisi, langsung bekerja keras karena sudah mempelajari masalah perkotaan, membuat janji kampanye yang dijewantahkan dlm RPJMD dan RPJBD Cimahi," ujar Ahmad Heryawan kepada wartawan di Gedung Sate.
Usai pelantikan, Ajay M Priatna dan Ngatiyana langsung berangkat menuju Kota Cimahi.
Ia akan disambut dan diarak beberapa warga Cimahi dari BITC ke Gedung DPRD Kota Cimahi. (tribun network/thf/ilh/Tribunnews.com/TribunJabar.com)