News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

3 Nama Disebut-sebut Menguat Sebagai Calon Kapolri, Ini Penjelasan Istana

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Polisi

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane mengatakan, dari 13 Komjen, enam di antaranya bertugas di internal Polri. Sisanya delapan Komjen bertugas di luar Polri.

"Meski Komjen yang bertugas di internal Polri lebih berpeluang menjadi Kapolri, namun Komjen yang bertugas di luar kepolisian juga tetap memiliki peluang cukup besar. Di masa lalu ada Sutanto, Da’i Bachtiar, dan Tito Karnavian yang menjadi Kapolri setelah bertugas di luar Polri, yakni di BNN dan BNPT," kata Neta dalam rilis kepada wartawan, Senin (30/11/2020).

Menurut Neta, di internal Polri ada tiga Komjen yang berpeluang besar menjadi Kapolri.

Mereka adalah Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono yang pernah menjadi Asrena Polri dan Kapolda Metro Jaya serta berpengalaman mengendalikan situasi Jakarta saat Pilpres 2019.

Kemudian Kabaharkam Komjen Agus Andriyanto yang pernah bertugas di daerah keras sebagai Kapolda Sumut.

Dan terakhir Kabareskrim Komjen Sigit Listyo yang pernah menjadi Ajudan Presiden Jokowi dan Kapolda Banten.

Nama Sigit sendiri belakangan memang bersinar karena kepemimpinannya, termasuk yang menonjol adalah saat dia memimpin penangkapan buronan kelas kakap Djoko Tjandra.

Adapun di luar Polri menurut IPW ada dua nama yang juga punya peluang di bursa calon Kapolri.

Mereka adalah Komjen Boy Rafly Amar dan Komjen Bambang Sunarwibowo.

Boy yang saat ini menjadi Kepala BNPT pernah menjadi Kadiv Humas Polri, Kapolda Banten, dan Kapolda Papua.

"Maraknya isu terorisme membuka peluang bagi Boy untuk memimpin kepolisian," ujar Neta.

Sementara Bambang Sunarwibowo yang kini menjadi Sestama BIN pernah bertugas di Asrena Polri.

Menurut Neta, Bambang juga berpeluang memimpin Polri karena ke depan Polri memerlukan perencanaan yang promoter untuk meningkatkan kinerjanya, baik dalam bidang SDM, alutsista, sarana maupun prasarana.

"Selain itu, kondisi Indonesia yang kerap dalam ancaman konflik, gerakan intoleransi, terorisme tentu membutuhkan antisipasi dan deteksi dini yang benar benar prima dan akurat dari seorang perwira yang pernah bertugas di BIN," jelasnya.

Baca juga: Bursa Calon Kapolri Mengerucut, Hanya 5 Komjen Ini yang Dinilai Paling Berpeluang Jadi TB1

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini