Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA— Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan sangat mungkin bisa mencapai target meningkatkan perolehan suara minimal 15 persen pada Pemilu 2024.
Apalagi PKS melakukan sejumlah perubahan termasuk pada Logo partai.
Hal itu disampaikan Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio ketika dihubungi Tribunnews.com, Senin (30/11/2020).
“PKS sangat mungkin bisa mencapai target itu, apalagi perubahan-perubahan dilakukan oleh PKS termasuk perubahan logo,” ujar pendiri lembaga analis dan survei KedaiKOPI ini.
Menurut Hensat, demikian sapaannya, perubahan-perubahan itu bisa menghadirkan citra baru yang positif PKS di mata publik. Sehingga bisa menarik pemilih, khususnya kaum milenial ke PKS.
“Dengan perubahan ini, mereka bisa mengharapkan ada citra baru yang lebih terbuka. Kemudian lebih bisa meraih target anak muda,’ paparnya.
Baca juga: Jubir: PKS Bukan Ganti Lambang Tapi Hanya Peremajaan
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 94 95 96 97 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 3 - Halaman all
20 Latihan Soal IPAS Kelas 4 SD BAB 4 Kurikulum Merdeka serta Kunci Jawaban, Perubahan Bentuk Energi
“Kemudian tagline mereka juga, walaupun hampir samalah bahasanya dengan parpol lain, yakni pelayan masyarakat, minimal itu ada yang mereka coba perjuangkan dan dijual ke publik melalui gaya barunya ini,” jelasnya.
Bagaimana dengan Partai Gelora, apakah akan mengerus suara atau pemilih PKS?
Hensat tidak melihat hadirnya Partai Gelora yang pendirinya eks PKS, akan menggerus suara atau pemilih partai yang dipimpin Ahmad Syaikhu.
Baca juga: PKS Berharap Logo Baru Partai Bisa Lebih Memikat Pemilih Perempuan dan Milenial
Paling tidak Pemilu 2019 lalu, menurut dia telah menjadi bukti suara PKS tak tergerus oleh Partai Gelora yang didirikan oleh Anis Matta dan Fahri Hamzah.
“Saya memprediksi tidak akan mengambil atau menggerus suara PKS karena itu sudah dibuktikan i 2019 lalu,” jelasnya.
Tekad PKS
PKS bertekad meningkatkan perolehan suara pada Pemilu 2024. Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyebut, Musyawarah Majelis Syura PKS menargetkan perolehan suara partai minimal 15 persen. Pada Pemilu 2019, PKS meraih suara sebesar 8,21 persen.
Oleh karena itu, Syaikhu meminta seluruh kader PKS terus menjaga kepemimpinan dan ketokohan.
"Bagi pejabat publik yang pernah berkiprah, jaga terus kepemimpinan dan ketokohannya, jangan sampai pudar. Cor jumlah kursi PKS yang sudah didapatkan agar tidak pindah ke partai lain," kata Syaikhu dalam Musyawarah Nasional V PKS di Bandung, Jawa Barat, Minggu (29/11/2020). "
Selanjutnya, tingkatkan target suara dalam pemilu 2024 minimal 15 persen suara sesuai dengan ketetapan Musyawarah Majelis Syura," tuturnya.
Syaikhu mengatakan, partainya bakal fokus menyiapkan kepemimpinan nasional yang kuat dengan basis kepemimpinan daerah.
Kepemimpinan itu, menurutnya, akan menjadi pelopor untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional Indonesia serta mewujudkan masyarakat madani yang adil, sejahtera, dan bermartabat.
Setidaknya, ada tiga kriteria utama kepemimpinan nasional yang akan disiapkan PKS. Pertama, pemimpin yang memiliki akseptabilitas atau diterima masyarakat luas.
Syaikhu menuturkan, kader PKS dan para pejabat publik harus tampil di masyarakat dan menjadi tokoh penting yang selalu peduli terhadap nasib rakyat, serta hadir melayani dan membawa manfaat.
Kedua, pemimpin yang memiliki kapasitas. Kader PKS harus memiliki kapasitas untuk mengelola pemerintahan dengan profesional, transparan, akuntabel, dan demokratis.
"Ketiga, pemimpin yang memiliki kredibilitas. Kita akan mencetak pemimpin yang memiliki integritas moral yang kuat, berjiwa patriotik dan memiliki nasionalisme yang tinggi," ujar Syaikhu.
Syaikhu menyebut, tugasnya sebagai Presiden PKS adalah mempersiapkan stok pemimpin ini sejak dini.
Oleh karenanya, kepengurusan PKS 2020-2025 juga akan memberikan panggung bagi anak-anak muda untuk tampil menjadi pemimpin.
"Saya juga akan memberikan porsi bagi lahirnya anak-anak muda potensial," kata dia.