News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Istana Puji Sikap Terbuka Anies Baswedan, Riza Patria hingga Said Aqil yang Positif Terpapar Corona

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (4/3/2020). Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memuji Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria dan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj yang terbuka tertular Covid-19.

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memuji sikap para pejabat publik yang terbuka saat terpapar Covid-19.

Di antaranya seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria dan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj.

Menurut Moeldoko, tindakan ketiganya menunjukkan tanggung jawab tinggi sebagai tokoh masyarakat.

Baca juga: Satgas Covid-19 Ingatkan Positif Covid-19 Bukanlah Aib: Jangan Ada Sikap Diskriminatif

Baca juga: Tidak Ada Gejala Usai Positif Covid-19, Anies Baswedan Berpisah dari Keluarga & Tinggal Sendirian

"Sebuah responsibility yang sangat tinggi, akhirnya semua aware."

"Nah itu yang diinginkan seperti itu," kata Moeldoko di Istana Kepresidenan, Selasa (1/12/2020), dikutip dari Kompas.com.

Selain itu, keterbukaan yang disampaikan ketiganya juga dapat memudahkan petugas kesehatan untuk melakukan penelusuran kontak.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (4/3/2020) (Tribunnews.com/Taufik Ismail)

"Nanti akan kita lihat tracing-nya, siapa yang pernah, jam berapa kumpul, seterusnya."

"Nanti akan memudahkan petugas melakukan tracing," tutur Moeldoko.

"Intinya di situ. Sekali lagi, diperlukan tanggung jawab sosial dan tanggung jawab pribadi yang tinggi di situ," tambahnya.

Baca juga: Istana Respons Tegas Rencana Pengawalan Pemeriksaan Rizieq Shihab

Baca juga: Satgas Ungkap Penyebab Lonjakan Kasus Covid-19 dalam Sepekan Terakhir

Untuk itu, ia mengingatkan agar para pejabat publik terbuka bila terpapar Covid-19.

Hal itu sebagai upaya meningkatkan kewaspadaan kepada para pihak yang sempat memiliki kontak erat dengan pejabat yang tertular.

"Saya pikir kuncinya bila ini memiliki risiko terhadap lingkungan, maka harus disampaikan kepada publik," ujar Moeldoko.

Pemerintah ingatkan positif Covid-19 bukan aib

Pemerintah melalui Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan masyarakat yang positif terkena Covid-19 bukanlah suatu aib.

Untuk itu, ia mengingatkan agar masyarakat tidak mendiskriminasi pasien Covid-19 maupun keluarganya.

Menurutnya, dukungan kepada pasien justru sangat dibutuhkan untuk membantu proses penyembuhan.

Baca juga: Mendagri: Kepala Daerah Penanggung Jawab Pengendalian Penyebaran Covid-19 di Daerah Masing-masing

Baca juga: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Positif Covid-19, Jalani Isolasi Mandiri, Begini Reaksi Istana

Hal itu ia sampaikan dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (2/12/2020).

"Jangan ada sikap diskriminatif kepada keluarga atau kerabat yang didapati positif Covid-19."

"Positif Covid bukanlah aib, sebaliknya, dukungan kepada mereka yang menderita Covid-19 dapat membantu proses penyembuhan mereka," kata Wiku.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito (istimewa)

Selain itu, Wiku juga meminta masyarakat mendukung upaya tracing yang tengah diintensifkan pemerintah.

Pasalnya, upaya penelusuran kontak terdekat pasien Covid-19 atau tracing sama pentingnya dengan testing dan treatment.

Sehingga kontak terdekat pasien Covid-19 dapat ditemukan dan segera dilakukan testing.

Baca juga: Buntut Rizieq Shihab Enggan Berikan Hasil Tes Swab ke Satgas, RS Ummi dan MER-C Dipanggil Polisi

Baca juga: Tingkat Kesembuhan Pasien Corona di Indonesia Meningkat, Prof Wiku Ingatkan Pandemi Tak Kenal Libur

Jika testing menunjukkan hasil positif Covid-19, maka ia akan mendapat treatment atau perawatan agar segera sembuh.

Menurutnya, jika tracing dilakukan dengan cepat, maka kesempatan untuk sembuh dari pasien juga akan semakin besar.

Petugas berpakaian APD lengkap melayani pasien yang secara mandiri melakukan Swab Tes drive thru di Halaman parkir Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Rabu (13/5/2020). RS Pertamina Jaya mengelar swab tes untuk masyarakat umum melalui sistim Drive Thru sebagai salah satu metode untuk mendeteksi dan mencegah penyebaran COVID-19. Sebagai rumah sakit rujukan Covid-19, Rumah Sakit (RS) Pertamina Jaya didukung oleh laboratorium canggih untuk mendeteksi pasien dengan alat tes PCR (Polymerase Chain Reaction). RS ini mampu mengetes hingga 1.400 sampel setiap harinya. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha (WARTA KOTA/Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)

"Oleh karena itu, saya meminta siapapun Anda, baik masyarakat biasa maupun tokoh masyarakat."

"Tokoh agama, tokoh daerah, pejabat, agar sepenuhnya mendukung upaya tracing yang dilakukan oleh tenaga kesehatan."

"Tunjukkan sikap kooperatif dan terbuka saat wawancara dilakukan, sehingga petugas dapat memetakan kontak terdekat dengan baik," tegas Wiku.

Baca juga: Vaksin Moderna Diklaim Ampuh 100 Persen Sembuhkan Pasien Corona Akut

Baca juga: Satgas Ungkap Penyebab Lonjakan Kasus Covid-19 dalam Sepekan Terakhir

Untuk itu, ia meminta masyarakat untuk tidak menghalang-halangi upaya petugas dalam melakukan tes Covid-19.

Pasalnya, ada sanksi yang berlaku bagi mereka yang menghalangi petugas.

"Ingat, upaya penanganan Covid-19 berjalan dengan baik apabila seluruh pihak dapat saling mendukung," katanya.

(Tribunnews.com/Maliana, Kompas.com/Dian Erika Nugraheny)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini