TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tokoh berprestasi memang wajar, bahkan seharusnya mendapatkan apresiasi. Apalagi bila prestasi tersebut dinilai luar biasa (extra ordinary) dan mampu menghilangkan kesan konvensional yang melekat sebagai citra sebelumnya di sebuah lembaga.
Hal itulah yang menurut pemantau birokrasi Varhan Abdul Azis dilakukan oleh Menteri Sosial Juliari P Batubara di Kementerian Sosial. Tidak berlebihan, bila dengan prestasinya itu Mensos Juliari meraih banyak penghargaan selama baru setahun masa jabatan yang diembannya. Dua di antaranya adalah Predikat Menteri Terpopuler di Media Digital 2020 serta penghargaan “Dedikasi dan Pengabdian Tanpa Batas”, dalam kategori: 'Sosok Inovatif Peningkatan Kesejahteraan Melalui Program Jaring Pengaman Sosial'.
“Jadi, melihat pencapaian yang diraih Kemensos, kita wajar mengatakan bahwa Mensos Juliari adalah tokoh negarawan muda yang prospektif dalam mengemban amanah yang dipercayakan kepadanya oleh seluruh rakyat,” kata Varhan, yang merupakan Sekjen Indonesia Bureucracy and Service Watch
Menurut Varhan, selama ini ada sebagian anggapan publik, terutama generasi muda milenial, menganggap Kementerian Sosial sebagai old school alias konvensional. Apa yang dilakukan Menteri Juliari, menurut dia, telah mampu melalukan langkah langkah out the box yang mampu memimpin jajaran birokrasi di Kemensos untuk sama sama “berlari “, ujar Varhan yang juga menjabat sebagai Wakil Sekjen LSM LIRA ini
Penghargaan ‘Menteri Terpopuler di Media Digital 2020’ diterima Mensos Juliari pada The 2nd Anugerah Humas Indonesia (AHI 2020). AHI 2020 adalah kompetisi kinerja humas pemerintah (government public relations/GPR) di Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah, BUMN, Anak BUMN dan BUMD se- Indonesia. Kegiatan itu sampai saat ini dianggap sebagai barometer pencapaian tertinggi kinerja departemen atau biro atau bagian humas atau dinas Kominfo di Indonesia. Keseluruhan penghargaan tersebut berbasis penilaian jumlah eksposur positif tertinggi di media online.
Untuk menentukan siapa yang berhak dianugerahi penghargaan, Humas Indonesia bekerja sama dengan KAZEE Digital Indonesia melakukan monitoring pemberitaan ratusan kementerian dan lembaga di 6.831 media online lokal, 904 media online nasional, 2.218 media online internasional, serta media sosial sepanjang semester 1 Januari – 30 September setiap tahun.
Sementara penghargaan “Dedikasi dan Pengabdian Tanpa Batas” dalam kategori 'Sosok Inovatif Peningkatan Kesejahteraan Melalui Program Jaring Pengaman Sosial', diterima Juliari dalam ajang Gatra Awards 2020, yang digelar awal pekan ini.
Pada saat penganugerahan predikat terpuji sebagai sosok inspiratif dalam penanganan dampak pandemi tersebut, penyelenggara mengatakan, Mensos Juliari banyak melakukan inovasi dan terobosan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat, melalui jaring pengamanan sosial di tengah suasana pendemi. Kemensos, dalam arahan langsung Juliari, senantiasa terlihat aktif dan penuh kreasi melakukan langkah-langkah terobosan dan inovasi dalam penanganan pandemi. “Kemensos kami deteksi senantiasa konsisten melakukan langkah-langkah respon cepat untuk memberikan perlindungan sosial terhadap masyarakat terdampak pandemi,” ujar pihak penyelenggara
Penilaian Tim tidaklah berlebihan. Kemensos selama ini juga melakukan inovasi dengan menyederhanakan prosedur, sehingga bansos tersalur cepat dan tepat sasaran, dan melakukan terobosan. Seperti pada Program Sembako/BPNT, KPM menerima pencairan bantuan setiap bulan dari sebelumnya per-3 bulan. Sementara untuk Bansos Tunai (BST), Mensos instruksikan PT Pos Indonesia untuk memperpanjang waktu buka loket lebih pagi dan lebih malam; serta memperbanyak loket sehingga lebih banyak KPM terlayani, membuka layanan ke komunitas (kantor desa/kelurahan, sekolah, dll); dan jemput bola ke rumah KPM yang lansia dan sakit.
Kemensos juga melakukan terobosan dengan jalur Bansos Sembako ke komunitas, untuk memastikan kelompok-kelompok masyarakat yang belum terjangkau bantuan bisa mendapatkan bantuan. Kelompok/ komunitas yang sudah terjangkau bantuan antara lain, Ansor, Muhammadiyah, GAMKI, IMI, kelompok mahasiswa, PARFI, Bamus Betawi, dll.
Karena itu tak heran bila bukan hanya Gatra yang memberikan apresiasi dan penghargaan. Kemensos pun mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak. Lembaga survei Alvara Research Center, Charta Politica, Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan juga lembaga survei lainnya juga menyatakan bahwa kinerja Kemensos dinilai memuaskan, dan bansos semakin tepat sasaran, ada kepuasan, dan terus meningkat.
Mensos Juliari sendiri menyadari bahwa capaian Kemensos itu tidak lepas dari komitmen, kerja keras, dan respons cepat dari seluruh jajarannya.
Juliari mengakui, sejalan dengan kebijakan nasional dalam penanganan Covid-19, pemerintah pusat memberikan dukungan anggaran kepada Kemensos yang terus meningkat. “Dari anggaran Kemensos TA 2020 semula Rp62,76 triliun, mengalami penambahan menjadi Rp104,4 triliun, dan kemudian Rp124,76 triliun. Dan, terakhir mendapat penambahan menjadi Rp134,008 triliun,” katanya.
Dengan tekad untuk menegakkan good governance, anggaran yang terus meningkat itu, menurut Juliari, segera dibarengi dengan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip tata kelola yang baik, akuntabel dan transparan. “Dalam Laporan Keuangan Kemensos TA 2019, Kemensos mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Ini adalah predikat WTP ke-4 kali berturut-turut dari BPK,” ujar Mensos.