TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Satgas Tinombala bersama TNI memiliki sejumlah kendala menangkap kelompok terduga teroris Ali Kalora Cs.
Selain karena masalah geografis, kelompok ini telah menguasai medan hutan tempat persembunyiannya di Pegunungan Sigi, Sulawesi Tengah.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono menyampaikan penguasaan medan hutan itu dimanfaatkan kelompok Ali Kalora Cs untuk bersembunyi atau berpindah-pindah tempat dari kejaran Tim Gabungan.
"Tentunya apakah ada kendala, ya ada. Jadi berbeda dengan mereka itu sudah bertahun-tahun ada hutan, sudah menguasai medan dengan anggota kita yang baru datang tentunya ada perbedaan sehingga anggota pun juga harus menyesuaikan disana," kata Argo di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (4/12/2020).
Baca juga: Polisi Sebut Kelompok Ali Kalora Cs Bertahan Hidup Dengan Merampas Makanan Warga Desa
Selain itu, kontur hutan dan pegunungan Sigi yang berbukit dan terjal juga membuat tim semakin kesulitan.
Apalagi, tim juga kerap menemukan jalan setapak.
"Komunikasi juga kesulitan dan medan terjal, ya kita tidak terbiasa, jalan pun jalan setapak. Ya tentunya kita tidak boleh menyerah, tetapi kita tetap setiap hari kita analisa," jelasnya.
Namun demikian, pihaknya tak mematok target pemburuan kelompok Ali Kalora Cs tersebut.
Sebaliknya, pihaknya berkomitmen untuk menangkap pelaku sesegera mungkin.
"Kita berharap masyarakat mendoakan biar cepat kita ungkap, kita tangkap semua di sana," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepolisian RI merilis selebaran daftar pencarian orang (DPO) yang merupakan kelompok jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.
Total, ada 11 orang yang masuk ke dalam daftar buron tersebut.
Kelompok ini diduga merupakan pelaku terkait pembunuhan kejam satu keluarga di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah pada (27/11/2020) lalu.
"Saat ini masih ada 11 DPO yang kami kejar," kata Karo Penmas Humas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono dalam keterangannya, Rabu (2/12/2020).
Dalam selebaran DPO yang tersebar kepada awak media, terdapat sejumlah wajah dan nama kelompok jaringan MIT yang masih menjadi buron.
Namun, ada juga wajah yang telah diberikan tanda silang berwarna merah yang menandakan pelaku telah tertangkap.
Buronan yang masih belum tertangkap adalah Ali Ahmad alias Ali Kalora yang merupakan pimpinan jaringan MIT.
Selanjutnya, angggota MIT lainnya adalah Qatar alias Farel, Askar alias Jaid alias Pak Guru dan Abu Alim alias Ambo.
Selain itu, Nae alias Galuh, Khairul alias Irul, Jaka Ramadhan alias Ikrima, Alvin alias Adam alias Alvin Anshori, Rukli, Suhardin alias Hasan Pranata dan Ahmad Gazali.
Dalam selebaran itu, dijelaskan bagi siapapun yang menemukan orang yang mirip dengan foto itu bisa melaporkan kepada kantor Kepolisian terdekat.
Polisi juga mengingatkan kepada pihak yang ikut menyembunyikan pelaku bisa dijerat hukuman pidana.
Sebaliknya, ia meminta para pelaku dapat menyerahkan diri kepada aparat.
"Dihimbau kepada para DPO agar segera menyerahkan diri kepada aparat kepolisian," tandas Awi.