News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

WNI Ini Bersyukur Bisa Kembali ke Tanah Air dengan Selamat di Tengah Konflik Israel-Hizbullah

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Perlindungan WNI (PWNI) Kemlu RI, Judha Nugraha (kiri) dan salah seorang WNI yang ikut evakuasi Ni Luh Suarnadi (kanan) di Bandara Soekarno - Hatta, Tangerang, Banten pada Senin (7/10/2024) petang.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ni Luh Suarnadi (44) asal Bali jadi salah satu warga negara Indonesia (WNI) yang ikut dalam kelompok evakuasi gelombang keempat atau kloter kedua ketibaan di tanah air. 

Ni Luh bersama 19 WNI lainnya terbang dari Yordania pada Minggu (6/10/2024 malam dan tiba dengan selamat di Bandara Soekarno - Hatta, Tangerang, Banten pada Senin (7/10/2024) petang.

Baca juga: Cerita Sri Hartini saat Berada di Lebanon: Dentuman Roket Israel Bikin Tak Bisa Tidur Nyenyak

Ni Luh merupakan pekerja migran Indonesia (PMI) di Lebanon yang tinggal di Bir Hassan, Beirut. Ia memilih pulang ke Indonesia karena situasi di tempatnya sudah amat mencekam, sehingga di rasa membahayakan nyawanya jika terus tetap tinggal.

"Saya pulang ini karena situasi sangat mencekam. Saya mau pulang melapor sama KBRI di Beirut, lalu saya mengambil keputusan untuk pulang karena situasi sudah tidak aman," kata Ni Luh selepas tiba di Bandara Soetta.

Misalnya pada Jumat 27 Oktober 2024, di tengah dirinya sedang bekerja terdengar suara nyaring ledakan. Seketika ia langsung minta izin kepada bosnya untuk pulang ke kampung halaman. Atasan pun mengizinkan dan mengarahkannya ke KBRI Beirut.

Baca juga: WNI yang Enggan Dievakuasi Pertimbangkan Sudah Punya Keluarga Besar di Lebanon

"Kejadian yang waktu itu terjadi tanggal 27, pas saya kerja, dengar suara. Lalu saya ngomong langsung sama bos bahwa saya mau pulang. Bos saya sudah ngasih pulang, 'pulang aja dulu sama KBRI karena saya tidak bisa mengurus di airport', karena bos saya tidak ada di Lebanon. Saya memutuskan untuk pulang aja, karena sudah tidak aman, sudah tidak merasa aman," terang Ni Luh dengan sedikit terbata-bata.

Ia bersyukur perjalanan evakuasi berlangsung lancar, mulai dari perjalanan via darat dari Beirut menuju Damaskus, Suriah dilanjutkan ke Amman, Yordania, hingga terbang dengan maskapai Emirates nomor penerbangan EK 356 dari Dubai menuju Bandara Soetta.

Cuma lelah fisik yang ia alami imbas panjangnya perjalanan Ni Luh dan para WNI lainnya menuju tanah air.

"Pengalaman saya dari Lebanon menuju Syria sangat melelahkan, panjang. Tidak ada kejadian itu, cuma panjang perjalanannya," ucap dia.

Sebagai informasi pada Senin (7/10) pagi, kelompok evakuasi gelombang kelima yang membawa 20 WNI dan satu warga negara Lebanon, tiba lebih dulu di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten. 

Sementara pesawat yang ditumpangi Ni Luh dan 19 WNI lainnya mendarat menyusul pada Senin petang.

Atas kepulangan ini, total sudah ada 65 WNI yang berhasil dievakuasi oleh pemerintah sejak Agustus 2024. Kepulangan WNI itu dilangsungkan dengan lima gelombang. 

Gelombang evakuasi para WNI dari Lebanon itu dilakukan sejak 10 Agustus, 18 Agustus, 28 Agustus, dan teranyar pada 2 dan 3 Oktober 2024. Evakuasi gelombang pertama, kedua dan ketiga berjumlah 25 orang. Mereka dievakuasi melalui jalur udara dan saat ini sudah tiba di Jakarta. 

Baca juga: WNI yang Enggan Dievakuasi Pertimbangkan Sudah Punya Keluarga Besar di Lebanon

116 WNI yang Pilih Tinggal di Lebanon

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini