Laporan Wartawan Tribunnews.com, Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani merespons aksi Pimpinan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), Benny Wenda, yang mendeklarasikan pembentukan pemerintahan sementara Papua Barat.
Menurut Puan Maharani, deklarasi tersebut hanya kamuflase politik yang dilakukan Benny Wenda.
"Aksi itu merupakan petualangan politik individual Benny Wenda untuk eksistensinya di panggung internasional. Kondisi di dalam negeri baik-baik saja," kata Puan dalam keterangan persnya, Sabtu (5/12/2020).
Baca juga: Respon Rocky Gerung ketika Mahfud MD Anggap Benny Wenda Buat Negara Ilusi: Dunia itu Berubah
Puan mengungkapkan, pemerintah Indonesia harus merespons dengan tindakan lebih konkret terhadap aksi Benny Wenda.
Dia menilai sepak terjang Benny Wenda sudah semakin melampaui batas dalam memprovokasi gerakan separatisme di Papua.
“Kita harus melindungi tiap jengkal wilayah NKRI. Jangan kasih ruang untuk separatisme, provokasi yang memecah belah,” kata Puan.
Benny Wenda Ajukan Deklarasi Brussels di Parlemen Eropa Buat Datangkan Komisi HAM PBB ke Papua Barat
Benny Wenda Sebut Prabowo dan Tuding Tentara Indonesia Rasis dan Siksa Warga Papua Barat di Yahukimo
Baca juga: Wakil Ketua MPR: Benny Wenda Terjebak dalam Mimpi dan Ilusinya
Puan mengatakan aksi Benny Wenda tidak berdasar dan tidak mendapat dukungan dari masyarakat Papua.
Dalam hal ini, kata Puan, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri harus aktif kampanye internasional tentang keberhasilan pembangunan di Papua serta mengabarkan kondisi di Papua terus kondusif.
Selain itu, kata Puan, Pemerintah harus terus melanjutkan pendekatan kesejahteraan dan kemanusiaan bagi warga Papua.
"Kebijakan seperti BBM satu harga di Papua harus terus dilanjutkan agar masyarakat Papua menikmati harga seperti saudara-saudaranya di wilayah lain," ujarnya.
"Dana Otsus dilanjutkan dengan evaluasi ketat yang bertujuan untuk menyejahterakan warga Papua," kata Puan.