Di sisi lain, Mendagri juga sangat mengapresiasi kerja keras semua pihak yang telah membantu menyukseskan pelaksanaan Pilkada.
Hal itu ia sampaikan pada Rapat Refleksi dan Proyeksi Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2020 di Amarta Ballroom Hotel Melia Purosani Yogyakarta, Senin (14/12/2020).
Mendagri juga menyampaikan perbandingan data lonjakan penyebaran Covid-19 di daerah yang melaksanakan Pilkada dan non-Pilkada.
Menurutnya, hasilnya tidak jauh berbeda.
Bahkan, daerah yang melaksanakan Pilkada terjadi perubahan zonasi, yang awalnya merah menjadi orange.
"Artinya Pilkada ada atau tidak ada pilkada bukan menjadi faktor utama untuk peningkatan penularan Covid-19."
Baca juga: Kemendagri Bantah Tim Pemantau Pilkada Tak Netral: Penempatan Tak Ada Perlakuan Khusus
"Tetapi kepatuhan protokol, apakah ada Pilkada, ataukah tidak ada Pilkada tapi ada kerumunan yang lain itu bisa meningkatkan penularan Covid-19," katanya, dikutip dari laman resmi Kemendagri.
Selain itu, ia juga menyebut keberlangsungan pemungutan suara yang berjalan dengan sangat tertib.
Ia mengapresiasi Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI dan seluruh jajaran yang telah membuat terobosan-terobosan baru.
Di antaranya seperti pelaksanaan pemungutan suara dengan pengaturan jam kedatangan lewat undangan pemilih.
Kemudian, Mendagri juga mengapresiasi ketegasan aparat keamanan dalam mengawal pesta demokrasi tingkat lokal tersebut.
"Saya memberikan apresiasi kepada Ketua KPU dan jajaran KPU yang telah membuat terobosan baru ini."
Baca juga: Mendagri Berbagi Cerita Harap-harap Cemas Penyelenggaraan Pilkada
"Karena dengan diatur jam seperti gaya rumah sakit, dokter, ada appointment itu membuat kerumunan tidak terjadi."
"Dan kemudian ketegasan dari aparat baik POLRI, TNI, Satpol PP, Linmas ini," terangnya.
Tak hanya itu, partisipasi pemilih juga naik mencapai 75,83 persen.