TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis informasi peringatan dini cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia.
Informasi peringatan dini cuaca ekstrem ini berlaku untuk hari ini, Rabu (16/12/2020).
Melalui laman resmi Bmkg.go.id, BMKG memprediksi 6 wilayah berpotensi hujan petir dan angin kencang yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia.
Baca juga: BMKG Prakiraan Cuaca di 33 Kota, Selasa 15 Desember 2020: 6 Wilayah Ini Berpotensi Hujan Petir
Baca juga: BMKG : 27 Provinsi Ini Akan Alami Hujan Lebat Disertai Angin dan Kilat Hingga Rabu
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Besok Selasa 15 Desember 2020: Waspada Cuaca Ekstrem Hujan Lebat di 26 Daerah
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Cuaca Ekstrem, Selasa 15 Desember 2020: Jateng, Yogya Hujan Disertai Angin
Hari ini akan terjadi sirkulasi siklonik terpantau di perairan barat Aceh, Laut Natuna, Samudra Hindia barat daya Banten, Samudra Pasifik utara Papua, dan Australia bagian utara.
Sirkulasi siklonik tersebut membentuk daerah pertemuan atau perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dari perairan.
Konvergensi terjadi di utara hingga barat Aceh, di perairan barat Sumatera Barat, dari Samudra Hindia barat Bengkulu hingga barat daya Banten, dari Laut Jawa hingga
perairan selatan Kalimantan Selatan, Teluk Cendrawasih, dan dari Laut Banda hingga Laut Arafuru.
Kondisi ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang adalah:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Bengkulu
- Sumatera Selatan
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Tenggara
- Maluku
- Papua
Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang adalah :
- Kep. Riau
- Kep. Bangka Belitung
- DKI Jakarta
- Sulawesi Utara
- Sulawesi Selatan
- Papua Barat
Wilayah Perairan Dengan Gelombang Tinggi (2.50 - 4.0 m)
Perairan Manokwari
Samudera Pasifik utara Papua Barat
Samudera Hindia selatan Jawa Barat
Samudera Hindia selatan Jawa Timur
Selat Sunda bagian selatan
Perairan selatan Banten
Samudera Hindia selatan Banten
Samudera Hindia barat Lampung
Potensi hujan lebat disertai petir berpeluang terjadi di :
Selat Malaka bagian utara
Perairan Kepulauan Mentawai
Perarian Pulau Enggano - Bengkulu
Perairan barat Lampung
Selat Sunda
Perairan selatan Jawa
Laut Jawa
Periaran utara Jawa Timur - Kepulauan Kangean
Perairan selatan Kalimantan
Selat Makassar bagian selatan
Laut Flores
Laut Seram
Laut Banda
Perariran Kep. Sermata hingga Kepulauan Aru
Laut Arafuru
Perairan Kep. Halmahera
Perairan utara Papua Barat hingga Papua
Pusat Tekanan Rendah (1005 hPa) terjadi di Samudera Pasifik timur Filipina.
Pola sirkulasi udara terpantau di Perairan utara Papua Barat.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya dari Tenggara - Barat Daya dengan kecepatan 6 - 20 knot sedangkan di wilayah selatan Indonesia dari Timur - Tenggara dengan kecepatan 6 - 20 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Karimata, Perairan selatan Kalimantan, Laut Jawa, Selat Makasar bagian selatan dan Perairan selatan Jawa.
Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.
Saran keselamatan pelayaran :
Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m)
Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m)
Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m)
Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).
Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi diminta agar tetap selalu waspada.
Prakiraan Cuaca
Pembaruan informasi ini disampaikan pada Rabu (16/12/2020) oleh Deputi Bidang Meteorologi BMKG.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)