Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) membantah adanya tuduhan terkait dukungan atau afiliasi dengan terorisme dan radikalisme.
JNE memastikan bahwa pihak mereka sama sekali tak terlibat dengan kelompok teroris maupun aktivitas terorisme.
"JNE katanya mendukung teroris dan gerakan radikal. JNE tidak pernah berafiliasi dengan lembaga apaupun organisasi yang merugikan masyarakat," kata Vice President of Marketing JNE Eri Palgunadi di Jetski Cafe, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (16/12/2020).
Baca juga: Petinggi JNE Menduga Munculnya Gerakan #BoikotJNE karena Masalah Persaingan Bisnis
Baca juga: Profil Haikal Hassan, Ustaz yang Terkait dengan Ramainya Tagar #BoikotJNE di Twitter
Senada, Presiden Direktur JNE Mohammad Feriadi juga membantah adanya tuduhan tersebut.
Ia menganggap bahwa tuduhan tak berdasar itu berasal dari pihak yang hendak memanfaatkan momentum politik yang sedang memanas.
Selain itu, ia juga menilai bahwa tuduhan tersebut tak terlepas dari momentum Hari Belanja Online Nasional yang sangat berdampak bagi perusahaan logistik.
Hal ini, lanjut Feriadi, diduga juga berkaitan dengan persaingan usaha.
"Perlu juga saya sampaikan di sini, di bulan Desember ini ada satu tanggal di mana pada tanggal tersebut yaitu 12.12 perusahaan logistik pasti akan menunggu tanggal tersebut," ucap Feriadi.
"Kami menduga, sekali lagi kami menduga bahwa ini semua dikaitkan adanya persaingan usaha," sambungnya.