TRIBUNNEWS.COM - Suharso Monoarfa menjadi Calon Ketua Umum PPP bersaing dengan Taj Yasin Maimoen.
Menteri Perencanaan Pembangunan Naional (Menteri PPN)/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa disebut sebagai kandidat kuat Calon ketua Umum PPP.
Suharso dan Taj Yasin akan meramaikan pemilihan Ketua Umum PPP dalam Muktamar IX PPP yang dibuka pada Jumat (18/12/2020) di Makassar, Sulawesi Selatan.
Inilah profil Suharso Monoarfa, Menteri PPN yang disebut Calon Ketua Umum PPP.
Baca juga: Profil Taj Yasin Maimoen, Wagub Jateng Calon Ketum PPP hingga Putra Ulama KH Maimoen Zubaer
Profil
Suharso Monoarfa merupakan menteri di Kabinet Indonesia Maju menjabat sebagai Menteri PPN atau Kepala Bappenas.
Ia juga merupakan Plt Ketum PPP setelah Romahurmuziy terjerat aksus korupsi dan ditangkap KPK.
Mengutip dari TribunnewsWiki.com, Suharso Monoarfa merupakan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan.
Suharso Monoarfa lahir di Mataram, Nusa Tenggara Barat, 31 Oktober 1954.
Sebelum terjun ke dunia politik, Suharso Monoarfa berasal dari keluarga pengusaha.
Meski lahir di Mataram, Suharso Monoarfa mengenyam masa anak-anak dan sekolah di Malang, Jawa Timur.
Pendidikan
Setelah menyelesaikan pendidikan S1 di Departemen Planologi ITB pada 1979, Suharso Monoarfa melanjutkan S2 jurusan Executive Program University of Michigan, AS, pada 1995.
Suharso Monoarfa juga mengambil S2 Executive Development Program di University of Standard, AS, pada 1994.
Pada 2014, Suharso Monoarfa menerima gelar Dr. Honoris Causa bidang bisnis oleh William Business College, University of Sydney, Australia, pada 2014.
SDN Tretes II, Malang (1966)
SMPN 3, Malang (1969)
SMAN 1, Malang (1972)
Akademi Geologi & Pertambangan, Bandung (1973)
Fakultas Planologi ITB, Bandung (1978)
Tahap Persiapan Kandidat Ph.D Politik Ekonomi, Curtin University of Technology, Perth, Australia
Pendidikan khusus:
Executive Development Program (Program Pengembangan Eksekutif), diselenggarakan oleh institusi di dalam dan luar negeri,
Tarpadnas, Angkatan ke II, Lemhanas dan Kantor Menpora (1985).
Baca juga: Calon Ketua Umum PPP Mengerucut pada Nama Suharso Monoarfa dan Taj Yasin Maimoen
Karier
Setelah lulus SMA, Suharso Monoarfa pergi ke Bandung untuk belajar di Akademi Geologi dan Pertambang dan dilanjutkan ke Fakultas Planologi ITB, Bandung.
Berbekal ilmu yang dimilikinya, Suharso Monoarfa mulai bekerja di Bandung.
Berbagai perusahaan dia sambangi dan mendapatkan berbagai posisi jabatan.
Suharso Monoarfa sukses di dunia usaha selama 20 tahun.
Sukses di dunia usaha, Suharso Monoarfa mencoba masuk dunia politik.
Pada pemilu 2004, ia bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2004-2009.
Pada tahun 2009, Suharso Monoarfa dipilih oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Menteri Perumahan Rakyat di Kabinet Indonesia Bersatu II.
Belum sampai empat tahun menjabat, tepatnya tahun 2011, Suharso Monoarfa mengundurkan diri dari jabatannya sebagai menteri.
Karena alasan pribadi dan melanjutkan bisnisnya lagi di bidang manufaktur dan kimia.
Meski tidak lagi di pusaran pemerintah, Suharso Monoarfa tetap aktif di partai.
Bahkan dia menjadi lebih aktif saat terjadinya konflik PPP antara PPP kubu Suryadadharma Ali dan Romahurmuziy.
Suharso Monoarfa yang tadinya orang kepercayaan Suryadharma Ali pilih bergabung dengan PPP Ramahurmuzy ketimbang PPP kubu Suryadharma Ali yang kini dipimpin oleh Djan Faried.
Pasca Pilpres 2014, Suharso Monoarfa dan PPP kubu Romahurmuziy memilih bergabung dengan capres terpilih Joko Widodo.
Ketimbang menjadi penyiimbang di luar kepemerintahan seperti yang dilakukan PPP kubu Suryadharma Ali.
Alhasil, Presiden Joko Widodo meminta Suharso Monoarfa untuk menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden periode 2014-2019.(4)
Perjalanan Karier
Pekerjaan :
- Peneliti/Project Leader Master Plan Pengembangan Bandung Raya, Penelitian dengan Lembaga Bantuan ITB ( 1976 )
- Peneliti/Project Leader Survey Tingkat Kemiskinan dan Disparitas Pendapatan beberapa Kota Besar di Pulau Jawa, BRM Bandung ( 1978 - 1980 )
- Direktur Penerbitan IQRA Bandung ( 1979 - 1981 )
- General Manager PT First Nabel Supply (Gobel Group) ( 1981 - 1982 )
- Peneliti/Project Leader Studi Kelayakan Pabrik Gula di Sulawesi Utara, Tando Consultant (1981)
- Peneliti/Project Leader Pengembangan Listrik Masuk Desa melalui Kelayakan Pembangunan Mini Hydro Plant BAPPENAS, NTB ( 1982 )
- Direktur Pengembangan Sumber Daya Anggota KOPINDO ( 1983 - 1986 )
- Peneliti/Project Leader Pengembangan Ulat Sutra di Sulsel Nusa Consultant ( 1986 )
- Peneliti/Project Leader Peningkatan Usaha KUD melalui Pendekatan Single Commodity Departemen Koperasi ( 1987 )
- Direktur Nusa Consultant ( 1988 - 1991 )
- Pemimpin Usaha Harian Majalah Mobil Motor ( 1991 - 2000 )
- Asisten Direktur Utama PT Bukaka Teknik Utama ( 1992 - 1994 )
- Corporate Secretary PT Bukaka Teknik Utama ( 1994 - 1996 )
- Direktur PT Bukaka Sembawang Systems ( 1995 - 1998 )
- Komisaris PT Batavindo Kridanusa ( 1996 - 2000 )
- Peneliti/Project Leader Produk Unggulan dan Kebijakan Industri Nasional, KADIN ( 1996 )
- Direktur PT Bukaka Telekomindo International ( 1997 - 2000 )
- Komisaris Utama PT Agro Utama Global ( 1999 - 2002 )
Menteri :
- Menteri Negara Perumahan Rakyat Kabinet Indonesia Bersatu II ( 2009 - 2011 )
Kegiatan lain :
- Wakil Ketua Bidang Seni dan Sastra Mesjid Salman ITB ( 1975 )
- Ketua Departemen Kegiatan Masyarakat DM ITB ( 1976 - 1977 )
- Menulis di beberapa jurnal ilmiah, antara lain "Proceeding ITB" ( 1981 )
- Anggota Panel bidang Ekonomi Kirtranas Wanhankamnas ( 1982 - 1998 )
- Pemateri Corporate Strategic Management & General Management, Jakarta ( 1992 - 1996 )
- Workshop on Democracy in Indonesia during 1950's and New Order, Monash University, Australia ( 1992 )
- Pendiri dan Pengurus SUMO2301 ( 1993 )
- Pengajar Tamu Suskapim Pertamina ( 1995 - 1999 )
- Seminar on ASEAN Companies towards AFTA & Globalization, Asian Institute of Management, Manila ( 1995 )
- Anggota Tim Bappenas, dalam rangka pengembangan Hukum Ekonomi, AS ( 1995 )
- Conference on Asian Corporate Recovery; Corporate Governance & Goverment, Worl Bank, Bangkok (1999 - 1999)
Pemilihan Ketum PPP
Kompas.com mengabarkan, Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani mengatakan, saat ini calon Ketua Umum PPP mengerucut tinggal dua nama, yaitu Suharso Monoarfa dan Taj Yasin Maimoen.
Suharso merupakan Plt Ketua Umum PPP, sementara Taj Yasin adalah Wakil Gubernur Jawa Tengah yang juga merupakan putra ulama almarhum KH Maimoen Zubaer.
"Mengerucut sementara ini ke dua nama, yaitu Pak Suharso Monoarfa dan Gus Taj Yasin Maimoen," kata Arsul dalam konferensi pers daring, Rabu (16/12/2020).
Kendati begitu, Arsul mengatakan, pencalonan Ketua Umum PPP dalam Muktamar IX masih dibuka.
Ia menyebut bahkan partai terbuka dengan nama-nama dari kalangan luar partai.
Menurutnya, sepanjang para calon memenuhi syarat AD/ART partai, panitia Muktamar IX akan menerima pencalonan diri mereka.
"Yang jelas pada sampai saat nanti muktamar dimulai, siapa pun berhak mencalonkan diri atau dicalonkan," ucapnya.
Arsul pun mengatakan, hingga saat ini kontestasi pencalonan ketua umum di internal partai berjalan dengan baik.
Arsul mengklaim sama sekali tidak ada upaya untuk saling menjatuhkan satu sama lain.
"Tidak ada jegal menjegal. Karena kami tidak ingin muktamar ini jadi bibit atau tempat perpecahan baru," ujarnya.
Ia pun berharap ketua umum terpilih nanti akan merangkul seluruh kader partai, termasuk mereka yang mungkin bersebrangan saat masa pencalonan.
Arsul ingin PPP bersatu menghadapi Pemilu 2024.
"Kami ingin ke depan PPP menjadi satu dan Insya Allah siapa pun yang terpilih akan merangkul yang tidak terpilih untuk menyatukan semua menghadapi Pemilu 2024," kata Arsul.
Muktamar IX PPP akan dibuka pada Jumat (18/12/2020) di Makassar, Sulawesi Selatan.
Presiden Joko Widodo disebutkan bakal hadir secara virtual untuk memberikan sambutan dalam acara pembukaan.
Secara teknis, akibat pandemi Covid-19, peserta muktamar akan hadir di sepuluh daerah berbeda-beda.
Panitia muktamar di antaranya menyiapkan lokasi di Medan, Surabaya, Banten, Padang, dan Balikpapan bagi para anggota DPW dan DPC hadir terbatas secara fisik.
(Tribunnews.com/ Chrysnha/TribunnewsWiki.com/Saadita Oktavian/Kompas.com/Tsarina Maharani)