Sebelumnya, pada Konferensi Pers kepolisian pada Senin (7/12) menunjukan beberapa bukti, berupa senjata tajam, api, dan peluru yang diduga dimiliki oleh Laskar FPI.
Sekretaris FPI ini menegaskan tidak pernah ada kepemilikan senjata pada laskar, terkait insiden itu.
"Saya pernah dikawal laskar, saya lihat enggak pernah bawa apa-apa dia," jelasnya.
Munarman mengaku pihaknya sudah melakukan crosscheck pada laskar FPI lainnya.
Baca juga: Jawaban Hotman Kala Diminta Jadi Pengacara Rizieq Shihab: Saya Tidak Bisa karena Terlalu Sibuk
Baca juga: Tanggapan Mahfud MD Dimintai Tanggung Jawab oleh Ridwan Kamil Terkait Kerumunan Acara Rizieq Shihab
"Kita tidak tahu itu berasal dari mana, kan bisa dicross check, kita tanya laskar, ente bawa itu enggak, enggak katanya," ujarnya.
Ia juga menyampaikan senjata api yang diperlihatkan Polisi, berharga mahal sehingga Laskar FPI tidak mampu untuk membeli itu.
"Kemudian, pistol itu jenis mahal, menurut ahli senjata, minimal harga Rp 20 Juta, laskar kita enggak punya kemampuan membeli itu," kata Munarman.
"Kita lihat pelurunya itu, betul gak peluru itu sama untuk digunakan pistol jenis seperti itu," tambahnya.
Menurutnya, pihak FPI tidak bisa memiliki akses crosscheck jika penyelidikan kasus ini sepenuhnya ditangani Polisi.
"Itu nanti akan ketahuan, kalau itu dilakukan penyelidikan oleh pihak Komnas HAM."
"Kalau sepenuhnya penyelidikan itu dilakukan oleh pihak kepolisian, ya kita enggak punya akses untuk crosscheck," ujar Munarman.
(Tribunnews.com/Shella)