TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman menyampaikan tanggapannya terkait rekaman suara Laskar FPI pada saat bentrok dengan Polri di Jalan Tol-Cikampek pada hari Senin (7/12) lalu.
Rekaman suara ini diduga Laskar FPI melakukan penyerangan terhadap Polri.
Munarman menuturkan rekaman suara yang beredar ini, hanya satu sequel dan ada peristiwa sebelumnya.
Hal itu ia sampaikan pada acara Mata Najwa di kanal Youtube Najwa Shihab, Rabu (17/12/2020).
Baca juga: Pesan Rizieq Shihab pada Munarman di Dalam Penjara Soal Tewasnya 6 Laskar FPI: Bongkar hingga Akar
Baca juga: Dari Balik Jeruji Besi, Rizieq Shihab Beri Pesan untuk Munarman Terkait Kasus Tewasnya 6 Laskar FPI
"Itu hanya satu sequel, ada peristiwa pendahulunya."
"Dimana ada mobil si penguntit (Polisi) ini melakukan manuver masuk ke tengah rombongan Habib Rizieq, melakukan, katakanlah provokasi, mobilnya mepet," kata Munarman.
"Mobil pengawal (Laskar FPI) tentu saja berusaha menjauhkan itu, percakapan itu dalam rangka menjauhkan mobil itu (Polisi)," lanjutnya.
Munarman menegaskan kembali rekaman itu berupa lanjutan dari peristiwa sebelumnya.
"Itu sequel, di tengah, setelah kejadian manuver-manuver," ujarnya.
Baca juga: Sempat Keliling Karawang, Begini Pengakuan Laskar FPI dalam Rombongan Rizieq Shihab soal Penembakan
Baca juga: Hari Ini, Komnas HAM Minta Keterangan Dokter Mabes Polri yang Autopsi Jenazah 6 Laskar FPI
Terdengar, pada rekaman suara ini, salah satu Laskar FPI memerintah untuk menabrak mobil Polisi.
Sekretaris FPI ini menjelaskan, maksud perintah Laskar FPI ini untuk menabrak.
"Jadi artinya kalau dia (mobil Polisi) mau melakukan manuver lagi, terjadi tabrakan, ya tabrak saja," jelasnya.
Munarman menuturkan tugas yang diemban oleh Laskar FPI sebagai pengawal.
"Jadi, laskar itu hanya bertugas menjaga orientasi dan prioritas utama, adalah menyelamatkan ustadz, pimpinan FPI, guru-guru yang ada di FPI, itu standar kerjanya," kata Munarman.