TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Golkar yang juga Ketua Forum Perempuan Insinyur - Persatuan Insinyur Indonesia (FPI-PII) Hetifah Sjaifudian turut menegaskan makna sesungguhnya dari Hari Ibu yang diperingati setiap tanggal 22 Desember di Indonesia.
Makna sesungguhnya itu adalah merayakan semangat juang perempuan Indonesia untuk kesetaraan gender di berbagai lini kehidupan.
"Karena itu, FPI-PII terus mendorong perempuan Indonesia dalam menciptakan solusi bagi berbagai permasalahan bangsa, terutama para insinyur perempuan, sesuai dengan semangat para tokoh-tokoh perempuan terdahulu," ujar Hetifah, ketika dihubungi Tribunnews.com, Selasa (22/12/2020).
Baca juga: 70 Ucapan Selamat Hari Ibu Bahasa Indonesia dan Inggris, Cocok untuk Share WA, IG, Twitter dan FB
Menurutnya masih banyak hal yang dulu diperjuangkan di Kongres Wanita Indonesia pertama untuk terus dilanjutkan.
Di antaranya pentingnya peran insinyur perempuan dalam berinovasi, terutama dengan tantangan-tantangan baru yang muncul di masa revolusi industri ke-4 dan pandemi Covid-19.
“Bila dulu perjuangan perempuan adalah mengentaskan buta aksara, maka tantangan saat ini adalah meningkatkan literasi digital dan mengentaskan kesenjangan digital. Perempuan-perempuan insinyur dapat menciptakan inovasi untuk menjawab tantangan-tantangan baru ini," katanya.
Baca juga: Inspirasi Ucapan Hari Ibu dalam Bahasa Inggris & Indonesia, Cocok Dijadikan Status WA juga Instagram
Hetifah juga menyatakan banyak perempuan inspiratif yang sudah berkiprah untuk turut memberi solusi terhadap berbagai permasalahan tersebut.
“Tenaga kesehatan paling banyak dari perempuan. Banyak juga perempuan yang terlibat dalam pembuatan vaksin dan juga program-program pemerintah dan BUMN. Di luar itu, kita patut berbangga bahwa baru-baru ini, dua ilmuwan perempuan Indonesia mendapatkan pengakuan dunia. Ibu Tri Mumpuni masuk dalam 22 Most Influential Muslim Scientists, dan Ibu Adi Utarini masuk ke dalam Nature’s Ten People Who Helped Shape Science," imbuhnya.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI itu berharap ke depannya semakin banyak lagi perempuan Indonesia yang berkontribusi dalam perkembangan ilmu pengetahuan.
Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia Heru Dewanto mengatakan FPI-PII memiliki beberapa program untuk mengatasi berbagai tantangan perempuan dalam bidang Sains, Teknologi, Lingkungan, Seni, dan Matematika (STEAM).
“FPI-PII dibentuk untuk menjadi wadah bagi insinyur perempuan untuk bersama-sama mengatasi tantangan yang ada sehingga dapat berkontribusi optimal bagi bangsa. Kami ingin praktik di dunia keinsinyuran lebih inklusif gender, anak-anak perempuan lebih tertarik untuk masuk ke bidang STEAM, dan kepemimpinan perempuan di bidang keinsinyuran meningkat," kata Heru.
Untuk itu, kata Heru, terdapat beberapa program FPI-PII yang telah dibuat untuk mencapai tujuan tersebut.
“Antara lain pembuatan platform digital untuk manajemen pengetahuan terkait insinyur perempuan, studi potret insinyur perempuan di Indonesia, program untuk mendorong minat STEAM bagi anak perempuan, serta peningkatan kapasitas dan kepemimpinan untuk insinyur perempuan”, kata Heru lagi.
FPI-PII, lanjutnya, siap untuk menjalankan amanah tersebut, serta berharap ke depannya dapat berkolaborasi dan meningkatkan sinergi dengan berbagai organisasi dan komunitas dalam rangka mencapai visi misinya.
Adapun pada tanggal 28 Desember 2020, masih dalam semangat perayaan Hari Ibu, kepengurusan baru FPI-PII akan dikukuhkan.