TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah melalui penerbangan selama kurang lebih 11 jam, Wakil Presiden RI ke 10 dan 12 Jusuf Kalla beserta rombongan tiba di Afganistan.
Pesawat komersial yang ditumpangi Jusuf Kalla bersama rombongan mendarat di Bandara Internasional Hamid Karzal Kabul pada Rabu 23 Desember 2020, pukul 07.00 waktu setempat.
Kunjungan Jusuf Kalla ke Afganistan tersebut dalam rangka memenuhi undangan dari Pemerintah Afganistan untuk mencari jalan keluar terkait konflik dan kekerasan yang kerap melanda negara tersebut.
Baca juga: Temui Maruf Amin, Jusuf Kalla Bahas Soal Kerja Sama Indonesia-Afghanistan dan Museum Rasulullah
Baca juga: Jadi Wapres 2 Kali, Jusuf Kalla Merasa Bersalah karena Gagal Tekan Konsumsi Rokok
Setelah beristirahat sejenak di ruang VIP bandara sembari melakukan pembicaraan dengan sejumlah pejabat dan ulama di Afganistan.
Jusuf Kalla bersama rombongan dengan menggunakan 3 helikopter militer jenis MI 36 langsung menuju Istana Haram Sarai Kabul Afganistan untuk melakukan sejumlah pertemuan.
"Kunjungan JK ke Afganistan kali ini merupakan lanjutan dari upaya perdamaian yang telah dirintis JK ketika masih menjabat sebagai wapres RI. Kunjungan tersebut atas sepengetahuan wapres RI Ma’ruf Amin yang mendukung pertemuan tersebut dengan membekali JK dengan sejumlah bahan," ujar juru bicara Jusuf Kalla, Husain Abdullah.
Dubes RI untuk Afganistan Arief Rachman mengungkapkan kehadiran Jusuf Kalla dan rombongan sangat dinantikan kehadirannya untuk memberi kontribusi dan solusi damai buat Afghanistan.
Menurut Arif hal tersebut merupakan berkah bagi Indonesia karena pihak Afghanistan sangat mempercayai Indonesia sebagai juru damai mereka.
Untuk itu Arif berharap endekatan pelibatan ulama untuk perdamaian sangat diharapkan mengadirkan perdamaian di Afghanistan.
“Kehadiran pak Jusuf Kalla beserta rombongan sangat dinantikan, untuk memberikan jalan keluar atau solusi bagi perdamainan di Afganistan. Hal ini tentu saja berkah bagi Indonesia dan pihak Afganistan sangat welcome ke pak JK, dan semoga pelibatan ulama untuk perdamaian dapat menghadirkan damai di Afganistan,” ujar arif, saat jamuan sarapan pagi di Istana Haram Sarai.