TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memperbarui jumlah kematian dokter maupun tenaga kesehatan.
Hingga 24 Desember 2020, dari Maret terdapat total 224 dokter wafat akibat terinfeksi Covid-19.
Jika dibandingkan dengan data per 15 Desember lalu, ada peningkatan sebanyak 22 orang dokter yang meninggal.
Para dokter yang meninggal terdiri dari 123 dokter umum (4 guru besar), dan 98 dokter spesialis (7 guru besar), serta 3 residen.'
Baca juga: Soal Isu Varian Baru Covid-19, Menkes Budi Gunadi Akan Gandeng Ahli Mikrobiologi Kedokteran
Provinsi Jawa Timur menjadi provinsi dengan jumlah kematian dokter tertinggi.
Berikut data kematian Dokter dan tenaga kesehatan berdasarkan provinsi :
Jawa Timur 42 dokter, disusul DKI Jakarta 35 dokter, Jawa Tengah 28 dokter, Sumatra Utara 24 dokter, Jawa Barat 23 dokter, Sulawesi Selatan 10 dokter.
Banten 7 dokter, Bali 6 dokter, DI Aceh 6 dokter, Kalimantan Timur 6 dokter, Aceh 6 dokter, DI Yogyakarta 6 dokter, Riau 5 dokter.
Lalu, Kalimantan Selatan 4 dokter, Sumatra Selatan 4 dokter, Kepulauan Riau 3 dokter, Sulawesi Utara 3 dokter, Nusa Tenggara Barat 2 dokter, Sumatra Barat 1 dokter.
Kalimantan Tengah 1 dokter, Lampung 1 dokter, Maluku Utara 1 dokter, Bengkulu 1 dokter, Sulawesi Tenggara 1 dokter, Papua Barat 1 dokter.
Tim Mitigasi IDI mengimbau masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan karena situasi penularan Covid-19 di Indonesia saat ini belum terkendali.
Tingginya lonjakan pasien Covid serta angka kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan menjadi peringatan kepada semua untuk tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan (3M).
"Dengan mengabaikan protokol kesehatan, maka Anda tidak hanya mengorbankan keselamatan diri sendiri namun juga keluarga dan orang terdekat termasuk orang di sekitar.
Pandemi ini akan berlalu dengan kerjasama seluruh pihak," ungkap Tim Mitigasi PB IDI Dr Adib Khumaidi.