News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

POPULER NASIONAL Jokowi Disebut Mengumpulkan Capres di Kabinet | 3 Kandidat Calon Kapolri

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para calon menteri berbincang sebelum melaksanakan prosesi pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/12/2020). Presiden melantik enam menteri untuk menggantikan posisi menteri lama (reshuffle) dan lima wakil menteri, diantaranya Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial, Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama, Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan, Sandiaga Salahudin Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta M Lutfi sebagai Menteri Perdagangan. TRIBUNNEWS/HO/BIRO PERS/LAILY RACHEV

TRIBUNNEWS.COM - Simak berita populer nasional selama 24 jam terakhir yang telah Tribunnews rangkum.

Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Hendrik Natalus Christian, mengundurkan diri dari jabatannya.

Setelah 15 tahun menjabat, HN Christian diketahui mengundurkan diri. 

Hal itu diketahui dari akun Twitter Febri Diansyah, Rabu (23/12/2020).

Sementara itu, pengamat politik menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan calon presiden 2024 di Kabinet Indonesia Maju.

Calon presiden yang dimaksud adalah Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, Tri Rismaharini, Erick Thohir, Airlangga Hartarto, hingga Yaqut Cholil Qoumas.

Baca juga: Jadi Menparekraf, Seknas Jokowi Keberatan Sandiaga Uno Realisasikan Program OK OCE

Baca juga: KPK Ingatkan Menteri dan Wamen Baru Jokowi Segera Lapor Harta Kekayaan

Dirangkum Tribunnews, inilah berita populer nasional, Jumat (25/12/2020):

1. Sosok HN Christian

Penyidik senior KPK, HN Christian saat adu mulut dengan Fahri Hamzah pada 2016 silam. HN Christian kini mundur dari KPK. (Tangkap layar Kompas TV)

Sosok Hendrik Natalus (HN) Christian, penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menyatakan mundur.

KPK kembali kehilangan satu penyidiknya.

HN Christian, penyidik senior KPK, diketahui mundur setelah 15 tahun bertugas.

Mundurnya HN Christian diketahui dari postingan mantan Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, di akun Twitter-nya, Rabu (23/12/2020).

"KPK kembali kehilangan Pegawai terbaik yg mengabdi sbg Penyidik selama 15 tahun sejak 5 Desember 2005.

Ia memimpin Satuan Tugas menangani kasus2 korupsi besar.

Selamat datang bang Christian. Kita jaga KPK dari luar. #terusbergerak lawan korupsi meskipun berada di luar KPK," tulis Febri.

Baca selengkapnya >>>

Baca juga: Prabowo-Sandi Sudah Gabung Kabinet Jokowi, Fahri Hamzah Minta Lakukan Rekonsiliasi

Baca juga: Setelah Dukung Jokowi, Arief Poyuono Tunggu Dipecat Prabowo Keluar dari Partai Gerindra

2. Harta Kekayaan Enam Menteri Baru

Presiden Joko Widodo memberikan ucapan selamat kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif baru Sandiaga Uno (dua kiri), saat pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/12/2020). Presiden melantik enam menteri untuk menggantikan posisi menteri lama (reshuffle) dan lima wakil menteri, diantaranya Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial, Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama, Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan, Sandiaga Salahudin Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta M Lutfi sebagai Menteri Perdagangan. TRIBUNNEWS/HO/BIRO PERS/LAILY RACHEV (TRIBUN/HO/BIRO PERS/LAILY RACHEV)

Presiden Jokowi melakukan reshuffle sejumlah menteri kabinet kerja Indonesia Maju, Selasa (22/12/20209).

Sebanyak enam menteri baru ditunjuk dan sekaligus menggantikan menteri-menteri sebelumnya.

Keenam menteri yang ditunjukkan yaitu Muhammad Lutfi sebagai Menteri Perdagangan, Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial.

Kemudian Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama, Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, serta Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan.

Lalu berapa total kekayaan dan aset properti para menteri yang baru dilantik, Rabu (23/12/2020) ?

Baca selengkapnya >>>

3. Jokowi Mengumpulkan Capres 2024 di Kabinet

Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Maruf Amin (kiri) melantik menteri dan wakil menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/12/2020). Presiden melantik enam menteri untuk menggantikan posisi menteri lama (reshuffle) dan lima wakil menteri, diantaranya Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial, Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama, Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan, Sandiaga Salahudin Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta M Lutfi sebagai Menteri Perdagangan. TRIBUNNEWS/HO/BIRO PERS/LAILY RACHEV (TRIBUN/HO/BIRO PERS/LAILY RACHEV)

Langkah Presiden Jokowi memilih menteri di Kabinet Indonesia Maju mendapat apresiasi dari banyak kalangan.

Salah satunya dari Pengamat Politik M Qodari.

Baca juga: Sosok Eddy Hiariej yang Direkrut Jokowi Jadi Wamenkumham, Pernah Jadi Saksi Ahli Kasus Ahok

Baca juga: Sarat Makna, Jaket Parka Biru 6 Menteri Baru Jokowi Viral, Segini Harganya

"Saya melihat maksud dan tujuan Pak Jokowi untuk merekrut menteri-menteri terbaik yang punya popularitas dan terbaik di masyarakat. Sehingga kepercayaan kepada kabinet pasca-reshuffle meningkat," ujar Qodari dalam rilis video yang diterima Tribunnews.com, Kamis (24/12/2020).

Menurut Qodari diharapkan menteri yang memiliki kinerja baik dan bekerja keras seperti Tri Rismaharini dan Sandiaga Uno.

"Dengan masuknya tokoh populer di kabinet pemerintahan Pak Jokowi ini maka kemudian ini smacam audisi pemimpin masa depan Indonesia," ujarnya.

Dengan kata lain, para menteri yang ada di kabinet sekarang ini adalah calon presiden 2024 mendatang.

"Selain kemampuan dan integritas, Presiden jokowi juga mengumpulkan nama-nama potensial yang menjadi bursa Capres dan Cawapres 2024," katanya.

Qodari mencontohkan menteri Jokowi yang berpeluang jadi capres dan cawapres 2024.

Baca selengkapnya >>>

4. Permintaan Maaf Said Didu

Said Didu usai Diskusi Publik Pertamina Sumber Kekacauan yang digelar oleh Indonesia Resources Studies (Iress) di Restoran Pulau Dua, Jakarta, Kamis (19/12/2019) (Tribunnews.com/Lita Febriani)

Eks Sekretaris Menteri BUMN Said Didu minta maaf atas cuitan yang ditulisnya di Twiiter.

Diketahui, cuitan tersebut berujung dirinya dilaporkan ke Bareskrim Polri atas dugaan ujaran kebencian.

Baca juga: Pesan Jokowi kepada Wakil Menteri Kesehatan

Baca juga: Bursa Calon Kapolri Pengganti Idham Aziz Kian Memanas, Siapa Akan Dipilih Jokowi?

Said Didu menyampaikan permintaan maafnya lewat akun Twitter miliknya @msaid_didu.

"Sehubungan dengan adanya penafsiran terhadap mention saya yang mengomentari pernyataan Pak Qodari di yang saya baca di media bahwa 'Presiden butuh Menag yang keras kepada kelompok islam tertentu' yang saya komentari bahwa terima kasih infonya bahwa Bpk Presiden membutuhkan Menag seperti itu," cuit Said Didu dalam akun Twitternya, Kamis (24/12/2020).

Said Didu mengatakan tidak menuduh pihak mana pun terkait cuitan tersebut.

Diakuinya cuitan tersebut sudah dihapus.

Baca selengkapnya >>>

5. 3 Kandidat Calon Kapolri

Kapolri Jenderal Idham Azis dan Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta, Senin (17/2/2020) (Ilham Rian Pratama/Tribunnews.com)

Bursa calon Kapolri pengganti Jenderal (Pol) Idham Aziz makin menghangat seiring dengan munculnya nama-nama sejumlah jenderal sebagai kandidat Kapolri ke permukaan.

Berdasar pantauan, ada sejumlah Jenderal Bintang Tiga di institusi Bhayangkara akan melanjutkan estafet kepemimpinan Kapolri Idham Azis.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S. Pane memperkirakan Istana akan melirik dua kandidat utama berdasarkan rekomendasi dari dua institusi.

Yakni Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dan Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi Polri (Wanjakti).

Dia berharap bahwa proses pencalonan Kapolri saat ini mengikuti prosedur baku, tidak seperti pada saat Idham Azis menjadi Kapolri.

“Tahun lalu tidak melalui proses Wanjakti. Nama Idham Azis diperoleh Presiden hanya melalui usulan Kompolnas," ungkapnya kepada media akhir pekan lalu Sabtu (19/12/2020).

Dalam menilai calon Kapolri pengganti Idham Azis, Neta melihal ada tiga poin penting yang harus diperhatikan Istana.

Baca selengkapnya >>>

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini