Polisi menemukan bunker berukuran 2 x 3 meter yang dibuat di dapur untuk membuat senjata api.
Dilansir dari Kompas.tv Upik Lawanga mengakui jika bungker itu digunakan dirinya untuk membuat senjata api.
"Bungker itu kita bangun maksudnya untuk pembuatan senjata juga itu kemarin," kata Upik Lawanga kepada polisi dalam tayangan Kompas TV.
Baca juga: Cerita Kapolri Idham Azis Sejak Berpangkat AKBP Sudah Kejar Tokoh Jamaah Islamiyah Upik Lawanga
Ia mengaku bila dirinya sudah hampir empat bulan membuat senjta untuk kepentingan kelompok Jemaah Islamiah.
"Sebelum Pak Karto tertangkap, itu dia sudah menyuruh bikin senjata ngasah ilmu itu, yang bagus senjata yang bagus. Nanti disuplai alat yang bagus-bagus juga," katanya.
Ia menyebut tokoh bernama Pak Karto merupakan orang yang paling aktif menyuruhnya membuat senjata api belakangan ini.
Upik Lawanga pun mengaku sempat kecewa karena sebelumnya sekitar 2016 Kelompoknya meminta untuk menghentikan pembuatan senjata dan kegiatan berbau militer lainnya.
"Disitu terus terang karena aku yang punya ilmu di situ, yang punya kemauan, terus punya... apa ya..? ingin beramaliah buat senjata, aku sangat kecewa aslinya dulu," ujarnya.
Setelah pembuatan senjata sempat terhenti sejak 2016 , akhirnya pada 2020 ini baru proses pembuatan senjata yang ditangani Upik Lawanga kembali berjalan.
"Itu pun kondisi alatnya seperti yang tertangkap itu kan enggak maksimal, tapi masih bisa," kata Upik Lawanga.
Selama bungker itu berada, masyarakat tidak mencurigainya karena selain tempatnya jauh dari permukiman penduduk, Upik Lawanga pun sengaja memelihar bebek dan membuat kolam untuk menyamarkan aktivitasnya
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, bungker itu berukuran 3x2 meter.
"Bungker ini berukuran 3 x 2 meter, sedalam tiga meter yang diduga menjadi tempat tersangka merakit senjata," kata Pandra di Mapolda Lampung, Sabtu (19/12/2020).
Lokasi bungker cukup jauh dari permukiman masyarakat di wilayah Seputih Banyak, Lampung Tengah.