Laporan Reporter Kontan, Yudho Winarto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masa pandemi Covid-19 telah memberi contoh nyata bahwa Indonesia masih memerlukan dukungan semua pihak untuk pemenuhan gizi ibu dan anak demi mencapai Generasi Emas Indonesia di masa depan.
Pandemi Covid-19 harus diakui memberikan tantangan tersendiri bagi program percepatan perbaikan gizi masyarakat, mengingat dampak pandemi memukul banyak sektor usaha yang mengakibatkan keluarga turut terpukul karena penghasilan yang juga berkurang.
Buktinya, beberapa provinsi membutuhkan dukungan pemenuhan gizi bagi warganya di masa pandemi mengingat dampak signifikan dari Covid-19 ke berbagai sektor kehidupan.
Misalnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat baru-baru ini bekerja sama dengan organisasi non-profit Jabar Bergerak untuk menyalurkan berbagai bantuan seperti Alat Pelindung Diri (APD), alat-alat kesehatan, serta dukungan nutrisi bagi warga yang terdampak pandemi dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jawa Barat.
Baca juga: Perlu Kolaborasi Pemerintah dan Swasta Serta Masyarakat untuk Cegah Risiko Anak Stunting
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengapresiasi seluruh pihak yang telah berkolaborasi dalam rangka membantu kebutuhan masyarakat di wilayah Jawa Barat.
Baca juga: Lemhanas: Tahun Depan Pemerintah Perlu Antisipasi Stunting dan Kurang Gizi pada Anak-anak
Dikatakan Ridwan Kamil, pemerintah Provinsi Jawa Barat mengapresiasi berbagai pihak yang ikut terlibat dan berkolaborasi dalam penanggulangan pandemi Covid-19, termasuk dukungan nutrisi yang dibutuhkan untuk menjaga kecukupan gizi masyarakat Jawa Barat saat pandemi.
Di Kalimantan Selatan juga sama, Pemerintah Provinsi menyalurkan bantuan paket alat kesehatan dan dukungan nutrisi seperti biskuit, teh, dan susu untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat terutama ibu dan anak. Bantuan tersebut sebagai bukti bahwa upaya pencegahan stunting tetap harus berjalan walau di masa pandemi.
Di Jawa Tengah, sejumlah bantuan berupa APD, alat kesehatan dan dukungan nutrisi telah didistribusikan oleh Pemprov Jateng ke 67 Fasilitas kesehatan yang tersebar di 28 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah.
Kondisi pandemi memberikan berbagai tantangan di bidang kesehatan, termasuk masalah stunting dan aspek pemenuhan gizi yang sangat penting untuk ibu hamil dan anak-anak yang sering terlewatkan.
Dukungan nutrisi bagi kelompok rentan stunting ini diharapkan akan dapat memupuk rasa persatuan, menggugah kemanusiaan dan gotong royong serta saling menguatkan di tengah situasi yang sulit.
Kondisi ini yang menjadi perhatian dari pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan. Di mana, pemerintah daerah telah mengupayakan tambahan asupan nutrisi bagi masyarakat yang memerlukan, terutama pemberian makanan sehat dan seimbang.
Hal ini untuk menghindari adanya generasi pandemi sebagaimana terjadi pada saat krisis ekonomi 1997/1998 di mana terjadi peningkatan angka malnutrisi.
Dokter Spesialis Anak Dina Muktiarti menerangkan kebutuhan gizi anak di masa pandemi harus tetap tercukupi dengan baik agar mencapai kondisi optimal yang diharapkan.