News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

WHO Belum Terima Laporan Adanya Varian Baru Covid-19 yang Lebih Cepat Menular di Indonesia

Penulis: Inza Maliana
Editor: Gigih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI varian baru virus corona. WHO menyebut belum menerima laporan adanya mutasi baru Covid-19 di Indonesia yang disebut lebih cepat menular.

TRIBUNNEWS.COM - Penasihat Gender dan Pemuda untuk WHO, Diah Satyani Saminarsih turut merespons soal gegernya mutasi atau varian baru virus corona di masyarakat.

Diah menuturkan, hingga saat ini, WHO belum menerima adanya laporan varian baru Covid-19 di Indonesia.

Kendati demikian, ia mengingatkan, pernyataannya ini bisa berubah sewaktu-waktu.

Baca juga: Varian Baru Virus Corona Belum Terdeteksi Masuk ke Indonesia, Menkes Siapkan Langkah Koordinatif

Artinya, apa yang ia sampaikan hari ini belum tentu akan sama dengan kondisi di esok hari.

"Dari WHO kita belum menerima laporan (adanya mutasi Covid-19 di Indonesia, red)."

"Karena itu harus dilaporkan negara yang bersangkutan," kata Diah, dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV, Rabu (30/12/2020).

Varian Baru Virus Corona di Inggris Sudah Menyebar ke Australia (The Jakarta Post)

Diah menuturkan, saat ini beberapa negara sudah melaporkan adanya mutasi baru Covid-19.

Di antaranya seperti Inggris dan Afrika Selatan.

Namun ia tidak bisa memastikan seberapa parah dampak dari mutasi baru Covid-19 ini kepada manusia.

Baca juga: Filipina Perluas Larangan Perjalanan untuk Batasi Penyebaran Varian Baru Virus Corona

Ia hanya bisa memastikan, mutasi baru Covid-19 ini lebih cepat menular.

"Akan ada banyak mutasi lain mungkin kedepan, seperti Inggris melaporkan, Afrika Selatan juga melaporkan sudah ada mutasi virus."

Aktivitas calon penumpang saat menunggu keberangkatan pesawat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (17/12/2020). Pemerintah akan mewajibkan penumpang kereta api jarak jauh dan pesawat untuk melakukan rapid test antigen maksimal 2x24 jam atau H-2 sebelum keberangkatan. Hal ini dilakukan untuk menekan risiko penyebaran virus corona saat libur Natal dan Tahun Baru. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

"Memang penularannya jadi lebih cepat, tapi kita tidak bisa memastikan saat ini, apakah memperparah atau memperburuk keadaan sakitnya," ujar Diah.

Menurutnya, pencegahan penularan Covid-19 dengan mutasi apapun bisa bisa dilakukan.

Yakni dengan tertib melakukan perintah 3M (mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak) dan 3 T (melakukan tracing, testing dan treatment).

Baca juga: Media Jerman Klaim Varian Baru Virus Corona Muncul di Berlin Sejak November 2020

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini