News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Respons Fadli Zon soal Drone yang Diduga Milik China di Perairan Indonesia, Singgung Kedaulatan RI

Penulis: garudea prabawati
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon, dalam channel YouTube Najwa Shihab. Melalui cuitannya, Fadli Zon turut menanggapi penemuan drone yang diduga milik China di perairan Indonesia.

TRIBUNNEWS.COM - Penemuan drone diduga milik China yang ditemukan di perairan Indonesia menyita perhatian publik, termasuk juga para politikus Indonesia.

Seperti diketahui, benda asing tersebut ditemukan oleh nelayan di Kepulauan Selayar, wilayah perairan Sulawesi Selatan.

Politikus Partai Gerindra, Fadli Zon, turut menanggapi kabar tersebut.

Dirinya menuliskan tanggapannya melalui cuitan di Twitter pribadinya.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI ini menuturkan, Indonesia bukanlah wilayah yang terpetakan.

Baca juga: Wakil Ketua DPR Soroti Penemuan Drone yang Diduga Milik China: Berbahaya bagi Keamanan NKRI

Sehingga, tidak seharusnya Indonesia dapat secara bebas dimasuki benda semacam drone pengintai, terlebih di wilayah laut.

Fadli juga menyebut, masuknya drone yang diduga milik asing tersebut juga merupakan sebuah penghinaan terhadap kedaulatan RI.

"Urusan drone asing berkeliaran di wilayan NKRI adalah penghinaan thd kedaulatan RI. Indonesia bukan “terra incognita”. Harus dipanggil segera pemilik drone yg beroperasi ilegal di wilayah kita."

Fadli Zon tanggapi soal penemuan drone diduga milik asing di perairan Sulawesi Selatan. (Twitter @fadlizon)

Menanti Sikap Menhan Prabowo

Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKS, Sukamta, menyebut ditemukannya drone milik asing dikaitkan dengan lemahnya sistem keamanan teritori di Indonesia.

Baca juga: Pemerintah Harus Tegas Terhadap Negara Pemilik Drone Mata-mata Bawah Laut

Maka dari itu, dirinya mendesak sikap tegas Pemerintah Indonesia dan mengejar kemampuan pertahanan yang tertinggal dari sisi teknologi.

"Ini pekerjaan rumah Pak Menhan (Prabowo Subianto) untuk mendorong percepatan pengembangan teknologi penginderaan jarak jauh," ungkap Sukamta melalui keterangannya, Sabtu (2/1/2021).

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, drone sepanjang dua meter tersebut sudah masuk sangat dalam di wilayah Indonesia.

Bagi Sukamta, sangat perlu untuk menyelidiki asal-usul drone sebagai langkah selanjutnya untuk menindak tegas.

Ilustrasi drone bawah laut. (www.tasnimnews.com)
Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini