Selain sosok humanis, ia juga memiliki kemampuan komunikasi ke segala lini.
"Hal ini merupakan modal sekaligus Prestasi Komjen Boy Rafly ketika Menjadi Kadiv Humas Polri," kata Urbanisasi di Jakarta, Senin (21/12/2020).
Lebih lanjut, Urbanisasi mengatakan, salah satu prestasi terbaik Boy Rafli sebagai perwira polisi adalah ketika bertugas di Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror.
"Kasus Terorisme yang ditangani pak Boy termasuk kasus berskala besar dan jangkauannya internasional, beliau menangani kasus bom Bali," ujar Urbanisasi.
Dalam menangani kasus Bom Bali, Boy banyak berhadapan dengan para pelakunya seperti Amrozi, Imam Samudra, Muklas, Ali Imron, Doktor Azhari, Nurdin M Top.
Bahkan, dengan Ustaz Abu Bakar Baa’syir, ketua pesantren Ngruki Solo yang dulu membaiat orang-orang atau pelaku-pelaku bom Bali.
"Loyalitas pengabdian, profesionalisme dan integritas Boy Rafli tak diragukan lagi. Kredibilitas, kompetensi, mental dan moral sangat baik," ungkapnya.
"Lebih penting dan utama lagi, setia pada negara dan pimpinannya. hal ini sangat penting bagi presiden Jokowi menunjuk seorang pembantunya di samping profesionalisme," lanjutnya.
Agus Andrianto
Pria lulusan Akpol 1989 ini diketahui berpengalaman dalam bidang reserse.
Sebelum jadi Kabaharkam, Agus Andrianto menjabat Kapolda Sumut menggantikan Komjen Firli Bahuri, yang menjadi Ketua KPK.
Agus lahir di Blora, Jawa Tengah, 16 Februari 1967. Dia selama ini sangat gencar mengampanyekan penggunakan produk dalam negeri di institusi kepolisian.
Ia pernah dianugerahi beberapa tanda penghormatan, di antaranya Bintang Bhayangkara Pratama, SL Pengabdian XXIV, SL Ksatria Bhayangkara, SL Operasi Kepolisian hingga France Medal.
Agus sangat terkenal ketika menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri pada 2016, tatkala menangani kasus penistaan agama yang melibatkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Lantas, siapa perkiraan kandidat yang akan jadi calon Kapolri?
Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Golkar, Supriansa mengatakan, sejauh ini belum ada kandidat yang secara resmi dikirimkan Presiden ke DPR.
Melalui pesan WhatsApp, dia menyatakan, hasilnya baru akan bisa disimpulkan dari hasil fit and proper test oleh DPR.
(Tribunnews.com/Chrysnha, Chaerul Umam, Choirul Arifin)