News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Soroti Risma Lakukan Blusukan, Ini Komentar Rocky Gerung

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengamat Politik Rocky Gerung (tengah) pada group discussion bertema Omnibus Law RUU Tentang Cipta Kerja Untuk Siapa di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Senin (24/2/2020). Rocky Gerung memberi pesan kepada Risma agar berhati-hati dan seharusnya berada di kantor kementerian.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Resmi menjabat sebagai Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini beberapa kali lakukan blusukan di kawasan DKI Jakarta.

Diketahui, hari Senin (4/1) lalu, Risma kembali blusukan dengan menemui sejumlah pengemis jalanan di daerah Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat.

Risma menemui beberapa warga Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).

Blusukan Risma itu menjadi sorotan oleh beberapa pihak, satu di antaranya pengamat politik Rocky Gerung.

Melalui kanal YouTube-nya, Rocky Gerung memberi pesan kepada Risma agar berhati-hati dan seharusnya berada di kantor kementerian.

Baca juga: Wasekjen Demokrat Minta Risma Pastikan Bansos Sampai ke Masyarakat Tanpa Disunat

Baca juga: Jokowi: Nanti yang Pertama Kali Disuntik Vaksin Covid-19, Saya

"Hati-hati bu Risma, harusnya tinggal di kantor," ujar Rocky pada kanal Youtube, Rocky Gerung Official, Rabu (6/1/2021).

Menurut Rocky, Risma memastikan tidak ada oknum pejabat untuk korupsi dana bantuan sosial (bansos). 

"Pastikan bahwa enggak ada 'pengemis' bansos yang berpura-pura untuk jadi volunteer, lalu korupsi uang bansos."

"Bersihkan gorong-gorong di kantor, Bu Risma, lalu kasih sinyal pada partai PDIP (partai Bu Risma) supaya jangan jebloskan dia lagi untuk peluang korupsi," lanjutnya.

Rocky Gerung (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

Baca juga: Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Modal Kerja Rp 2,4 Juta untuk Pelaku Usaha

Baca juga: Risma Blusukan dan Temui PMKS, Wagub DKI: Saya Baru Dengar Ada Tunawisma di Sudirman-Thamrin

Sebelumnya, menurut Rocky, tidak ada pengemis yang berada di daerah kawasan Jakarta tepatnya Jalan Sudirman-Thamrin.

"Enggak ada pengemis di Jalan Thamrin, semua orang Jakarta ngerti itu, pengemis itu pasti adanya di malam hari di perempatan strategis," tutur Rocky.

Ahli filsafat ini mengatakan daerah itu tidak mungkin ada pengemis.

"Itu dinas sosial tau persis itu, karena itu daerah karpet merat, untuk diplomatic society, dari segi logika aja enggak mungkin terjadi," kata Rocky.

Rocky mengatakan anggapan pencitraan pada blusukan yang dilakukan Risma ini adalah konsekuensi.

"Karena enggak mungkin, maka orang menganggap Risma sekarang punya pasukan pencitraan, jadi itu konsekuensi dugaan orang," lanjutnya.

Baca juga: Chacha Sherly Tewas karena Kecelakaan, Kondisi Mobil yang Ditumpanginya Ringsek, Sisa Separuh

Baca juga: Konsorsium Pembaruan Agraria: Konflik Agraria Justru Meningkat di Masa Pendemi Covid-19

Komentar Fadli Zon 

Sementara itu, politikus Fadli Zon juga memberikan tanggapannya soal blusukan yang dilakukan pejabat.

Walaupun tidak disebutkan secara gamblang, diduga cuitannya ini dituju untuk Mensos Risma.

Menurut Fadli Zon, lewat cuitannya, @fadlizon, blusukan sebagai cara yang bagus untuk melihat lapangan secara langsung jika dilakukan sesuai porsinya.

"Blusukan secara proporsional bagus saja sebagai cara melihat langsung lapangan," tulis Fadli pada cuitannya, Selasa (5/1/2021).

"Tapi, kalau kecanduan blusukan maka harus diperiksa jangan-jangan gangguan gila pencitraan,” lanjutnya.

Dugaan kuat cuitannya ini untuk Risma terlihat pada tulisan Fadli Zon lainnya.

Anggota DPR RI ini mengomentari twit warganet, @TofaTofa_id, yang menulis tanggapannya soal blusukan Risma.

"Seperti kata pepatah ada gula ada semut,” tulis Fadli.

Baca juga: RI Desak Myanmar Selesaikan Masalah Etnis Rohingya

Baca juga: Mantan Gubernur Jambi Zumi Zola Ajukan Peninjauan Kembali, Ini Pesan KPK ke Mahkamah Agung

Blusukan yang dilakukan Risma ini juga menuai tanggapan dari pejabat pemerintah wilayah DKI Jakarta.

Dikutip dari Kompas.com, Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta, Mujiyono, mengomentari aksi blusukan Tri Rismaharini di Jakarta.

Dia menilai, blusukan tersebut dikemas berlebihan sehingga terlihat tidak elok di mata publik.

"Jangan lebay aja, dikemas berlebihan norak jadinya."

"Yang dilakukan bu Risma termasuk kategori berlebihan," ujar Mujiyono, Selasa (5/1/2021).

Baca juga: Di Sidang Praperadilan, Saksi Akui Sengaja Hadir di Petamburan Karena Rindu Rizieq Shihab

Baca juga: Komnas HAM Dalami 8 Ribu Video dan Ribuan Tangkapan Layar Terkait Peristiwa Tewasnya 6 Laskar FPI

Mujiyono bahkan menawarkan Risma apabila ingin bertemu gembel di Jakarta, jangan mencari di daerah steril seperti Sudirman-Thamrin yang akan jarang terlihat.

Dia mengatakan, sebaiknya Risma datang ke daerah kumuh di Jakarta Barat karena di sana bisa banyak ditemukan gelandangan.

"Kalau mau lagi (ketemu gelandangan) sono di Jakarta Barat," tutur politisi Demokrat itu.

Wakil Gubernur DKI Jakarta (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

Tak hanya itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Partia juga angkat suara soal blusukan yang dilakukan Risma.

Ia meyakini Mensos Risma memiliki solusi yang baik untuk memberantas kemiskinan.

"Mensos blusukan memang baik, penting pejabat untuk mengetahui mendengar langsung."

"Silakan Mensos punya solusi atasi kemiskinan."

"Pasti bu Risma tahu bagaimana caranya mengatasi kemiskinan," ujar Ahmad Riza Patria ketika diwawancarai di Balai Kota pada Senin (4/1/2021), dikutip dari Kompas TV

(Tribunnews.com/Shella)(Kompas.com/Singgih Wiryono)(Kompas.TV/Abdur Rahim)

 
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini