TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis informasi peringatan dini cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia.
Informasi peringatan dini cuaca ekstrem ini berlaku untuk besok, Selasa (12/1/2021).
Melalui laman resminya, BMKG memprediksi 4 wilayah berpotensi hujan petir dan angin kencang yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia.
Baca juga: BMKG Prakiraan Cuaca di 33 Kota Selasa, 12 Januari 2021: 4 Wilayah Ini Berpotensi Hujan Petir
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Hari Ini Senin 11 Januari 2021, Wilayah yang Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem
Besok akan terjadi sirkulasi siklonik terpantau di Kalimantan Barat, di perairan selatan Jawa Tengah, di Laut Jawa bagian timur, dan di Australia bagian utara.
Kondisi tersebut membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang dari Laut Sulu hingga Laut Natuna bagian timur dan di perairan selatan Jawa Barat-Jawa Tengah.
Daerah konvergensi juga terpantau memanjang dari Laut Natuna hingga pesisir timur Sumatera Selatan, di Samudera Hindia barat daya Banten, dan dari Selat Makassar hingga Sulawesi Tengah.
Kondisi ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang adalah:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Kep. Riau
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kep. Bangka Belitung
- Lampung
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang adalah :
- Bengkulu
- Banten
- DKI Jakarta
- Sulawesi Selatan
Wilayah Perairan Dengan Gelombang Tinggi (2.50 - 4.0 m)
Selat Karimata bagian utara
Samudera Pasifik utara Biak
Samudera Pasifik utara Papua Barat
Samudera Pasifik utara Halmahera bagian utara
Samudera Pasifik utara Halmahera bagian selatan
Perairan Halmahera Barat bagian utara
Perairan Morotai bagian utara
Laut Halmahera
Perairan Sukabumi - Cianjur
Samudera Hindia selatan Jawa Barat
Perairan Kebumen - Purworejo
Perairan Yogyakarta
Samudera Hindia selatan Jawa Tengah
Samudera Hindia selatan Bali
Samudera Hindia selatan NTB
Perairan selatan Anambas
Laut Natuna
Perairan Singkawang - Sambas
Perairan utara Siberut
Perairan barat Pagai
Perairan barat Sipora
Perairan barat Siberut
Samudera Hindia barat Mentawai
Samudera Hindia barat Bengkulu
Perairan selatan Jawa Timur
Samudera Hindia selatan Jawa Timur
Selat Sunda bagian selatan
Perairan selatan Banten
Samudera Hindia selatan Banten
Perairan Bintan
Perairan utara Sabang
Perairan barat Aceh
Samudera Hindia barat Aceh
Samudera Hindia barat Nias
Perairan Talaud
Perairan barat Lampung
Samudera Hindia barat Lampung
Wilayah Perairan Dengan Gelombang Sangat Tinggi (4.0 - 6.0 m)
Perairan utara Anambas
Perairan barat Natuna
Perairan utara Natuna
Perairan selatan Natuna - Pulau Midai
Perairan Subi - Serasan
Wilayah Perairan Dengan Gelombang Ekkstrem (6.0 - 9.0 m)
Laut Natuna Utara
Potensi hujan lebat disertai petir berpeluang terjadi di :
Perairan Kep. Riau
Laut Natuna
Perairan selatan Kalimantan
Perairan utara Jawa Timur
Perairan selatan Jawa Tengah
Teluk Bone
Selat Makassar bagian tengah
Pusat Tekanan Rendah (1005 hPa) terjadi di Samudera Pasifik timur Filipina.
Pola sirkulasi udara terpantau di Perairan utara Papua Barat.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya dari Tenggara - Barat Daya dengan kecepatan 6 - 20 knot sedangkan di wilayah selatan Indonesia dari Timur - Tenggara dengan kecepatan 6 - 20 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Karimata, Perairan selatan Kalimantan, Laut Jawa, Selat Makasar bagian selatan dan Perairan selatan Jawa.
Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.
Saran keselamatan pelayaran :
Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m)
Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m)
Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m)
Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).
Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi diminta agar tetap selalu waspada.
Pembaruan informasi ini disampaikan pada Senin (11/1/2021) oleh Deputi Bidang Meteorologi BMKG.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)