TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Pusat Inafis Polri Brigjen Pol Hudi Suryanto menjelaskan soal proses identifikasi korban pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu Jakarta.
Dalam keterangan pers pada Senin (11/1/2021), Hudi menjelaskan secara rinci body part atau bagian tubuh korban bagian mana yang menjadi titik untuk mengidentifikasi.
Bahkan, ia juga menampilkan foto serta identitas korban yang berhasil teridentifikasi.
Namun, pada Selasa (12/1/2021), Hudi tak lagi membeberkan body part atau bagian tubuh mana yang digunakan pihaknya untuk mengidentifikasi hingga muncul tiga nama korban.
-
Baca juga: Hari Kelima Pencarian Korban Sriwijaya Air, Tim SAR Gabungan Tambah Ambulans di Posko JICT II
Hudi menyebut pihaknya sudah tidak bisa membeberkan bagian tubuh mana yang teridentifikasi.
Hal ini atas dasar kemanusiaan serta sikologi keluarga korban.
"Atas dasar kemanusiaan serta kondisi sikologi keluarga korban, kami tidak akan menayangkan foto maupun bentuk-bentuk body part yang kami periksa," kata Hudi saat konferensi pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (12/1/2021).
Meski begitu, Hudi mengatakan, pihaknya tetap membeberkan identitas korban yang berhasil diidentifikasi.
Hanya saja, ia tidak akan membeberkan dengan detail potongan tubuh korban bagian mana yang menjadi titik identifikasi.
"Tapi kami hanya sebutkan saja identifikasi korban seperti apa," jelas Hudi.
Sebelumnya, Tim DVI Polri berhasil mengindentifikasi body part dari korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas (Karopenmas Divhumas) Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, pihaknya berhasil mengidentifikasi 3 orang korban.
"Pada hari ini juga, tim melaksanakan rekonsiliasi dan pada hari ini dapat mengidentifikasi tiga orang," kata Rusdi Hartono saat konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (12/1/2021).
Rusdi pun merinci ketiga orang tersebut atas nama Fadli Satrianto, Khasanah dan Ashabul Yamin.
"Pertama korban atas nama Fadli Satrianto, kedua atas nama Khasanah, ketiga atas nama Ashabul Yamin," tambah Rusdi.
Ia menjelaskan, bahwa hasil identifikasi ini adalah kerja tim DVI yang melakukan pencocokan data antemortem dan postmortem.
"Ini hasil rekonsiliasi dari tim terdapat tiga korban yang teridentifikasi," jelasnya.