News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

Alasan Usia, Wapres Ma'ruf Amin Tak Ikut Divaksin Covid-19 Tahap Pertama Bersama Presiden Jokowi

Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wapres Ma'ruf Amin. Wakil Presiden Ma'ruf Amin tak ikut divaksin Covid-19 Sinovac tahap pertama bersama Presiden Jokowi, Rabu (13/1/2021).

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Presiden Ma'ruf Amin tak ikut divaksin Covid-19 Sinovac tahap pertama bersama Presiden Jokowi, Rabu (13/1/2021).

Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi mengatakan, vaksinasi untuk wapres menunggu vaksin khusus.

Sebab, vaksin buatan Sinovac tersebut diberikan pada orang dengan rentang usia 18-59 tahun.

Sementara itu, Wapres Ma'ruf Amin kini berusia 77 tahun.

"Kalau sudah ada vaksinnya kan, kan ini vaksin untuk umur di atas 60 belum ada," ujarnya, seperti diberitakan Tribunnews.com, Selasa (12/1/2021).

"Tunggu adanya vaksin, kalau presiden kan memang bisa dengan vaksin yang sekarang," jelasnya.

Baca juga: Budi Gunadi Sadikin Benarkan Anggaran Vaksin Covid-19 Belum Masuk ke Kementerian Kesehatan

Baca juga: Menpora Ajukan ke Menkes Agar Atlet dan Ofisial Bisa Mendapatkan Prioritas Suntik Vaksin

Juru Bicara Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Masduki Baidlowi (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Ia lalu menanggapi soal kabar bahwa Ma'ruf Amin akan diberikan Pfizer-BioNTech, vaksin Covid-19 buatan Amerika-Jerman.

"Bisa jadi salah satunya itu. Pokoknya kalau wapres asalkan ada vaksinnya, ya beliau akan divaksinasi," lanjut Masduki.

Sebelumnya, Masduki menyampaikan, kemungkinan Ma'ruf Amin akan disuntik vaksin pada tahap berikutnya.

Namun, itu juga apabila terdapat vaksin yang sesuai dengan kriteria kondisi Ma'ruf Amin.

"Mungkin nanti di tahap berikutnya kalau ada vaksin yang sesuai kriteria kondisi Pak Wapres," ujarnya, dikutip dari Kompas.com, Selasa (5/1/2021).

Baca juga: Vaksin Merah Putih Belum Tersedia, Menkes Budi Gunadi Sadikin Ungkap Progres Pembuatannya

Baca juga: Pelatih Kiper Persita Harapkan Sepak Bola Bergulir Setelah Vaksinasi

Dikutip dari Kompas TV, Masduki Baidlowi berujar, Ma'ruf Amin menunggu vaksin buatan Pfizer.

"Kalau abah (Ma'ruf) kan nunggu dulu vaksin berikutnya yang bisa dimungkinkan secara umur di atas 58 tahun."

"Jadi itu kan pemerintah sedang mengikhtiarkan yang insya Allah pada bulan April itu akan datang," katanya, Selasa (5/1/2021).

Wapres Ma'ruf Amin (setwa)

Menurutnya, vaksin buatan Amerika Serikat itu yang akan digunakan karena sesuai dengan kriteria umur Ma'ruf Amin.

"Ya kan banyak merek yang dikirim, yang diikhtiarkan pemerintah Indonesia yang datang setelah Sinovac itu."

"Dan itu setelah dilakukan uji klinis terhadap orang-orang di atas umurnya 58," terangnya.

Baca juga: Sekjen MUI: Vaksinasi dan Disiplin Prokes Adalah Bagian Ikhtiar Umat

Baca juga: Rois Syuriah PBNU: Tak Perlu Takut, Yakin Bahwa Vaksin Ini Sesuatu yang Halal dan Aman

Jokowi Disuntik Vaksin

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melaksanakan vaksinasi Covid-19 perdana di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/1/2021).

Hal itu mengawali dimulainya program vaksinasi massal secara gratis di seluruh Indonesia.

“Setelah kita melakukan vaksinasi perdana ini, nanti akan terus dilanjutkan vaksinasi di seluruh provinsi, kabupaten, dan kota di seluruh Tanah Air,” ujar Jokowi, dikutip dari presidenri.go.id, Rabu.

Vaksinasi perdana ini dilakukan setelah memperoleh izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan mendapatkan kepastian fatwa halal yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Presiden Jokowi (Sekretariat Presiden)

Jokowi menegaskan, vaksinasi Covid-19 ini merupakan hal yang penting untuk dilakukan.

Vaksinasi tersebut diharapkan mampu memutus rantai penularan Covid-19 di Indonesia.

Serta sebagai tahapan awal menangani dampak yang ditimbulkan akibat pandemi.

“Vaksinasi Covid-19 ini penting kita lakukan untuk memutus rantai penularan virus Corona ini dan memberikan perlindungan kesehatan kepada kita."

"Serta keselamatan dan keamanan bagi masyarakat Indonesia dan membantu percepatan proses pemulihan ekonomi,” ujarnya.

Setelah vaksinasi, Jokowi mengingatkan, protokol kesehatan berupa mengenakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan tetap harus dijalankan.

Baca juga: Ketum PB IDI: Mari Ikuti Vaksinasi Covid-19 untuk Bentuk Kekebalan Tubuh

Baca juga: Pimpinan Komisi IX DPR Kecewa Tak Ada Perwakilan DPR yang Divaksin: Kalah Sama Artis

Presiden Jokowi menerima suntikan vaksin pertama Covid-19 buatan Sinovac pada Rabu (13/1/2021) di Istana Merdeka, Jakarta. (tangkap layar Youtube Sekretariat Presiden)

Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada para vaksinator dan tenaga medis lainnya yang turut membantu pelaksanaan vaksinasi perdana tersebut.

“Saya juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Prof dr Abdul Muthalib, yang tadi menyuntikkan vaksinnya kepada saya. Terima kasih,” pungkasnya.

Dalam vaksinasi perdana ini, sejumlah perwakilan kalangan turut serta bersama Presiden Jokowi.

Tercatat perwakilan dari sektor kesehatan, pemuka agama, pengusaha, guru, tenaga kesehatan, buruh, hingga pedagang kecil ambil bagian dalam vaksinasi Covid-19 yang diberikan pemerintah secara gratis.

(Tribunnews.com/Nuryanti/Reza Deni) (Kompas.com/Deti Mega Purnamasari) (Kompas TV/Iman Firdaus)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini