Delay menjadi pukul 14.00 WIB siang. Tapi tiba-tiba kenapa dialihkan ke Sriwijaya Air?" kata Wahyudi ditemui di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (12/1/2021).
Wahyudi berserta keluarga pun mempertanyakan pengalihan penumpang dari Nam Air ke Sriwijaya Air.
Ia mengaku heran dan belum merasa mendapatkan alasan pasti terkait hal tersebut.
Saat berangkat, Arneta dan 3 anaknya diantar sampai pintu Bandara Soekarno Hatta oleh Yayu, salah seorang asisten rumah tangga di tempat tinggal Arneta, Perumahan Taman Lopang Indah, Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Banten.
Menurut Yayu, keluarga itu pergi ke Pontianak untuk berjumpa dengan sang suami sekaligus ayah anak-anak Arneta, Yaman Zai.
Yaman selama ini bekerja di bidang pelayaran di Kalimantan.
Arneta dan anak-anaknya merasa rindu lantaran telah lama tak bertemu.
"Ke sana karena kangen, sudah lama enggak ketemu suami," tutur Yayu dikutip TribunJakarta dari Kompas.com.
Di Bandara Internasional Supadio Pontianak, hati Yaman Zai merasa tak tenang. Sebab, istri dan tiga anak yang ia nantikan tak kunjung tiba.
"Tadi terakhir kontak saya setengah dua siang tadi, mereka sudah di bandara (Soekarno Hatta) makanya saya tunggu-tunggu, paling kan satu jam sudah sampai, tapi ditunggu tidak datang, ditelepon tidah aktif," kata dia melansir Tribun Pontianak.
Tangis Yaman pecah, ketika mengetahui musibah tersebut.
"Istri saya lalu tiga anak saya jadi penumpang. Saya bekerja setahun lebih di sini, mereka mau ke sini mau liburan," tuturnya pilu.
Dalam kepasrahan, Yaman sangat berharap istri dan anak-anaknya segera ditemukan.
Baca juga: Mereka yang Selamat Meski Namanya Masuk di Manifes dan Mereka yang Jadi Korban karena Pindah Pesawat
Penjelasan Sriwijaya Air