TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim SAR gabungan berhasil menemukan kotak hitam alias black box pesawat Boeing 737-500 milik maskapai Sriwijaya Air yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta.
Kotak hitam yang ditemukan tersebut adalah Flight Data Recorder (FDR), sementara Cockpit Voice Recorder (CVR) masih terus dicari.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan FDR ini sudah
diangkat dari kedalaman laut dan sedang dalam perjalanan untuk diserahkan kepada
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Penemuan kotak hitam FDR ini, tentunya karena kerja sama yang sangat baik dari pihak terkait seperti TNI, Polri, Basarnas, Kementerian Perhubungan, KNKT dan juga stakeholder lainnya," ucap Budi dalam jumpa pers di JICT Tanjung Priok, Selasa (12/1/2021).
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, kotak hitam yaitu
FDR ditemukan pukul 15.40 beserta dengan underwater pinger.
Menurutnya, saat ini masih ada bagian penting dari kotak hitam yang belum ditemukan yaitu Cockpit Voice Recorder (CVR) dan masih dilakukan pencairan.
"Pencarian CVR ini harus ditemukan tanpa dibantu dengan underwater pinger, karena
bagian pinger di FDR dan CVR ditemukan terlepas dari dua bagian ini," ucap Panglima
TNI Marsekal Hadi.
Baca juga: Kisah Makmur Ajie, Penyelam Profesional yang Diterjunkan Mencari Korban Sriwijaya Air SJ-182
CVR diyakini tidak akan jauh dari lokasi ditemukannya FDR dan tentunya akan terus dilakukan pencarian agar dapat langsung dilakukan investigasi oleh KNKT.
Baca juga: Cerita 7 Penumpang Pindahan NAM Air yang Ikut Jadi Korban Sriwijaya Air SJ-182
"Kotak hitam yang akan segera tiba 10 menit lagi, akan langsung kami serahkan
kepada KNKT untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut," kata Panglima TNI Marsekal
Hadi.
Dia juga mengungkapkan, bahwa operasi belum selesai dan akan terus
dilanjutkan untuk melakukan evakuasi korban serta potongan bodi pesawat harus SJ
182 ini harus diangkat untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut.
Kotak hitam berupa FDR ditemukan di antara Pulau Laki dan Lancang, Kepulauan Seribu.
Komandan Satuan Tugas Laut (Dansatgasla) Operasi SAR Sriwijaya Air, Laksamana
Pertama Yayan Sofyan menjelaskan FDR ditemukan di timbunan puing pesawat
Sriwijaya Air PK-CLC, SJ-182 tujuan Jakarta-Pontianak.
"Dugaan kita sepertinya demikian (tertimbun puing)," ujar Yayan.
Pantauan di lokasi, kotak hitam dimasukkan ke dalam boks yang berisi air berwarna
cokelat.
Selanjutnya, dibawa menggunakan Sea Rider oleh beberapa penyelam di antaranya Kopaska dan Dislambair.