Benarkah dugaan ini? Apa maknanya jika mesin pesawat masih hidup?
Mantan Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Budhi Muliawan Suyitno, memberikan pendapatnya.
Menurut Budhi, apabila benar mesin pesawat masih hidup sesaaat sebelum pesawat menghujam ke laut, diperkirakan ada penyebab lain yang membuat pesawat itu jatuh.
"Jika sesuai keterangan dugaan KNKT engine masih hidup, berarti ada hal lain yang menyebabkan pesawat ini jatuh mendadak," ujar Budhi kepada Tribunnews, Rabu (13/1/2021).
Meski demikian, menurut Budhi, masih terlalu dini untuk menyimpulkan mesin pesawat dalam kondisi hidup sesaat sebelum pesawat jatuh.
"Masih dini kalau menyatakan bahwa engine masih hidup, karena ada kemungkinan Auxiliary Power Unit (APU) mengambil alih," ungkap Budhi.
Budhi yang menjabat Dirjen Perhubungan Udara pada 2007-2009 ini menduga ada hal yang terjadi secara tiba-tiba hingga membuat pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh.
Baca juga: Korban Pesawat Sriwijaya Air Pakai Identitas Orang Lain, Bagaimana Santunannya?
Baca juga: Cerita Tim Penyelam Dislambair TNI AL Saat Menemukan Black Box Sriwijaya Air SJ 182
Sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba itu bahkan mungkin bisa saja tidak disadari oleh pilot.
"Bisa melihat dari flight radar secara kasar ya, kurang dari 1 menit udah nyebur ke laut, pasti ada sesuatu yang tiba-tiba."
"Sehingga, pilot pun tidak sadar apa yang terjadi," tutur Budhi.
Budhi mengatakan biasanya jika pilot sadar adanya kerusakan pada pesawat, sang pilot akan memberikan peringatan kepada penumpang.
Serta, akan mengirimkan sinyal SOS atau Emergency Location Transmitter (ELT).
"Biasanya, pilot kalau sadar ada kerusakan, di cockpit dia akan langsung bilang, hati-hati penumpang, kita siap-siap untuk menyebur ke laut, pendaratan darurat."
"Dia (Pilot) akan mengirimkan sinyal SOS," jelas mantan Menhub di era Presiden Gus Dur ini.