News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Syekh Ali Jaber Meninggal

FAKTA Syekh Ali Jaber Meninggal: Negatif Covid-19, Dimakamkan di Pesantren Yusuf Mansur di Tangerang

Penulis: Daryono
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Syekh Ali Jaber memberikan keterangan pers di Kafe Baba Rayan, Jl Pangeran M Noer, Kelurahan Durian Payung, Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung, Senin (14/9/2020).

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini fakta-fakta terkait meninggalnya penceramah Syekh Ali Jaber, Kamis (14/1/2021).

Diketahui, Syekh Ali Jaber meninggal dunia pada Kamis pagi pukul 08.30 WIB di Rumah Sakit Yarsi, Jakarta Pusat.

Ulama asal Madinah, Arab Saudi, ini meninggal pada usia 44 tahun.

Kabar meninggalnya Syekh Ali Jaber di antaranya disampaikan oleh instagram resmi Yayasan Syekh Ali Jaber.

"Kami berduka atas wafatnya Syeikh Ali Saleh Mohammed Ali Jaber pada Kamis pukul 08.30 WIB," tulis akun tersebut.

Berikut fakta meninggalnya Syekh Ali Jaber sebagaimana dihimpun Tribunnews.com:

1. Negatif Covid-19

Saat meninggal dunia pada Kamis ini, Syekh Ali Jaber sudah dinyatakan negatif Covid-19.

Dikutip dari TribunJakarta, kepastian Syekh Ali Jaber negatif Covid-19 disampaikan oleh Ustaz Yusuf Mansur.

Syekh Ali Jaber negatif Covid-19 berdasarkan rapid test antigen Covid-19.

Kerabat yang hendak melayat ke rumah duka Syekh Ali Jaber di Komplek Taman Berdikari Sentosa, Pulogadung, Jakarta Timur wajib menjalani rapid antigen, Kamis (14/1/2021). (Tribunnews.com/ Fahdi Fahlevi)

Sebelumnya, Syekh Ali Jaber memang sempat menjalani perawatan akibat terpapar Covid-19.

Baca juga: Ustaz Yusuf Mansur Sebut Syekh Ali Jaber Sempat Dipasang Alat Pacu Jantung

Ia pun sempat dikabarkan kritis.

Kondisinya kemudian membaik sejak Rabu (13/1/2021).

Namun, pada Kamis pagi Syekh Ali Jaber dinyatakan meninggal dunia.

2. Jalani Perawatan 19 Hari

Sebelum meninggal dunia, Syekh Ali Jaber menjalani perawatan selama 19 hari setelah ia dinyatakan positif Covid-19.

Hal itu disampaikan oleh Manajer Humas dan Pemasaran RS Yasri, Elly M. Yahya. 

Menurut Elly, Syekh Ali Jaber menghembuskan nafas terakhir di ruang ICU Rumah Sakit Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

"Telah meninggal dunia Bapak ALI SALEH MOHAMMED bin ALI JABER (Syekh Ali Jaber) pada usia 44 tahun di ruang ICU Rumah Sakit YARSI setelah menjalani perawatan selama 19 hari," kata Elly dalam keterangan yang diterima Wartakotalive.com, Kamis (14/1/2021).

Elly menerangkan, kondisi Syekh Ali Jaber sempat stabil. 

Namun, kesehatan Syekh Ali Jaber kembali memburuk hingga kemudian meninggal dunia. 

"Dalam beberapa hari terakhir beliau dalam kondisi stabil, namun Qadarullah, Allah SWT berkata lain, beliau wafat pada hari ini, Kamis 14 Januari 2021 pukul 08.38 WIB," katanya.

Baca juga: Dikawal Ketat, Jenazah Syekh Ali Jaber Tiba di Rumah Duka di Pulogadung

Sementara itu, Ustaz Yusuf Mansur mengatakan Syekh Ali Jaber sempat dalam kondisi kritis sebelum dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (14/1/2021) pagi tadi.

Kabar duka tersebut juga dibagikan oleh Ustaz Yusuf Mansur. Melalui akun Instagram pribadinya, @yusufmansurnew mengungkapkan kesedihannya. (Kolase Tribunnews)

Syekh Ali Jaber sempat dipasang alat pacu jantung karena denyut nadinya lemah dan hanya 190 per menit.

"Pada malam itu, Syekh Ali sudah dipasangkan alat untuk jantung karena denyut nadinya tuh sampai 190 per menit," kata Ustaz Yusuf Mansur.

"Jadi Covidnya mah sudah tidak ada. Tapi sudah terlanjur menyerang ke paru-paru dan lain sebagainya. Jadi saat wafat sudah dinyatakan negatif Covid-19," ujarnya.

Untuk itu, dirinya pun meminta agar semua pihak mendoakan beliau.

Beliau dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (14/1/2021) pukul 08.30 WIB pagi tadi.

"Kami mendoakan Syekh Ali Jaber dan meminta komunitas ustaz-ustaz, Kyai, dan sebagainya," katanya.

3. Rumak Duka Dijaga Ketat

Pantauan TribunJakarta di lokasi, rumah duka mendiang Syekh Ali Jaber di Jakarta Timur dijaga ketat personel gabungan TNI, Polri, dan Satpol PP.

Terlihat personel gabungan berjaga di depan Perumahan Taman Berdikari Sentosa, Jakarta Timur.

Wakapolres Jakarta Timur, AKBP Fanani, tampak memimpin pengamanan.

Fanani mengatakan, pengamanan superketat dilakukan di depan rumah duka untuk mencegah terjadinya kerumunan.

"Kita ketahui bahwa Jakarta Timur termasuk salah satu yang terpapar Covid-19. Oleh karena itu, wajib hukumnya kami memberikan pengamanan yang maksimal supaya masyarakat tidak tertular Covid-19," kata Fanani di lokasi, Kamis (14/1/2021).

Jenazah almarhum Syekh Ali Jaber tiba di rumah duka di Komplek Taman Berdikari Sentosa, Pulogadung, Jakarta Timur. (Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi)

Baca juga: Legislator Ini Kenang Syekh Ali Jaber Sosok yang Selalu Berusaha Menebarkan Kemanfaatan bagi Sesama 

Fanani mengonfirmasi bahwa yang hanya diperbolehkan masuk ke rumah duka adalah dari pihak keluarga.

Khalayak dan awak media yang hadir di lokasi tidak diperbolehkan masuk.

"Kami selalu mengimbau kepada satpam di sini supaya tidak melaksanakan kegiatan yang mengundang kerumunan massa. Prokes tetap berjalan," pungkasnya.

Hingga berita ini diturunkan, jenazah Syekh Ali Jaber belum tiba di rumah duka.

4. Akan Dimakamkan di Pesantren Ustaz Yusuf Mansur

Jenazah Syekh Ali Jaber dipastikan akan dimakamkan di Pesantren Daarul Quran, Tangerang, Banten. 

Kepastian itu disampaikan oleh adik kandung Ali Jaber, Syekh Muhammad Jabeer.

"Beliau akan dimakamkan di Pesantren Darul Qur'an Tangerang, pesantren (milik) Ustaz Yusuf Mansur," kata Muhammad Jabeer di RS Yasri, Cempaka Putih, Jakarta, Kamis (14/1/2021) sebagaimana dikutip dari Kompas.com

Pihak keluarga mengingatkan masyarakat untuk tidak perlu datang ke lokasi pemakaman. 

Hal itu untuk menghindari kerumunan dan mencegah penyebaran virus Corona.

"Tak perlu kerumunan ke sana, cukup shalat gaib di rumah masing-masing," kata dia.

Baca juga: Jenazah Syekh Ali Jaber Tiba di Rumah Duka, Para Pelayat Tertahan dan Tak Diperbolehkan Masuk

Tentang informasi yang menyebut Syekh Ali Jaber ingin dimakamkan di Lombok, Syekh Muhammad Jabeer membantahnya. 

Muhammad Jaber menyebutkan, keinginan untuk dimakamkan di Lombok itu bukan wasiat yang diberikan kepada keluarga, melainkan hanya cita-cita yang disampaikan Syekh Ali saat berdakwah di Lombok.

(Tribunnews.com/Daryono) (Sumber: TribunJakarta/Muhammad Rizki Hidayat, WartaKota/Joko Supriyanto, Kompas.com/Ihsanuddin)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini