News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Syekh Ali Jaber Meninggal

Soal Keinginan Syekh Ali Jaber Dimakamkan di Lombok, Adik Kandung: Hanya Cita-cita

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Staf Keperesidenan Moeldoko menjenguk ulama Syekh Ali Jaber di kediamannya yang berada di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (15/9/2020). Moeldoko yang didampingi Deputi V KSP Jaleswari Jaleswari Pramodhawardhani menyampaikan rasa simpati atas peristiwa penusukan Syekh Ali Jaber di Lampung, beberapa hari lalu. Menjenguk kerabat yang sakit adalah salah satu anjuran Rasulullah sebagai amal mulia, ujar Moeldoko dalam keterangan tertulis Kantor Staf Presiden, Selasa (15/9/2020). Moeldoko menegaskan, aparat keamanan saat ini sedang bekerja keras untuk mengungkap dan menuntaskan kasus ini secara transparan sesuai hukum yang berlaku di Indonesia. (TRIBUNNEWS/KSP)

TRIBUNNEWS.COM - Adik kandung Syekh Ali Jaber, Syekh Muhammad Jaber mengatakan, almarhum akan dimakamkan di Pondok Pesantren Darul Qur'an yang merupakan milik Ustaz Yusuf Mansur.

"Beliau akan dimakamkan di Pesantren Darul Qur'an, Tangerang, pesantren (milik) Ustaz Yusuf Mansur," jelasnya di RS Yasri, Cempaka Putih, Jakarta, Kamis (14/1/2021), dikutip Tribunnews dari Kompas.com.

Muhammad Jaber pun mengingatkan agar masyarakat tidak datang ke pemakaman Syekh Ali Jaber karena masih pandemi Covid-19.

Ia menyarankan agar para pelayat yang ingin datang cukup melakukan salat gaib di rumah masing-masing.

"Tak perlu kerumunan ke sana, cukup salat gaib di rumah masing-masing," ujarnya.

Jenazah Ulama Syekh Ali Jaber dimakamkan di Pondok Pesantren Daarul Quran, Tangerang. (Tangkapan Layar Kompas TV)

Baca juga: Pesan Terakhir Syekh Ali Jaber pada Keluarga hingga Kesan Para Tokoh pada Almarhum

Baca juga: FAKTA Syekh Ali Jaber Meninggal: Negatif Covid-19, Dimakamkan di Pesantren Yusuf Mansur di Tangerang

Sebelumnya, anak pertama Syekh Ali Jaber, Alhasan Ali Jaber mengatakan, almarhum ingin dimakamkan di Lombok.

Namun, mengenai kepastian di mana Syekh Ali Jaber akan dimakamkan, pihak keluarga masih menunggu informasi dari Jakarta.

"Ya, kita usahain nanti diurus dulu belum ada kabar. Orang lagi repot semua di sana lagi ngurus semua."

"Kalau memang bisa dan tidak ada kendala apa-apa kita makamkan di sini (Lombok)," tutur Alhasan saat ditemui di rumah duka, Mataram, NTB, Kamis, dilansir Kompas.com.

Terkait hal itu, Muhammad Jaber mengatakan apa yang menjadi keinginan Syekh Ali Jaber bukanlah sebuah wasiat, melainkan hanya cita-cita.

Syekh Ali Jaber sempat meninggalkan pesan terakhir pada anak-anaknya agar menjaga salat dan sang ibunda.

"Jaga salat sama jaga mama, yang penting salat," kata Alhasan.

Syekh Ali Jaber mengembuskan napas terakhirnya pada Kamis pagi pukul 08.38 setelah 19 hari dirawat di RS Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta.

Baca juga: Kerabat yang Hendak Melayat Almarhum Syekh Ali Jaber Harus Jalani Rapid Antigen

Baca juga: Jenazah Syekh Ali Jaber Tiba di Rumah Duka, Pasukan Brimob Siaga Berikan Pengamanan

Negatif Covid-19

Syekh Ali Jaber memeluk Muhammad Gifari Akbar. Keduanya bertemu dalam sebuah acara di Cihanjuang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (11/11/2020). (Tribun Jabar/Syarif Pulloh Anwari)

Syekh Ali Jaber diketahui dirawat di RS Yarsi karena terpapar Covid-19.

Namun, Ustaz Yusuf Mansur mengabarkan ulama asal Madinah ini meninggal bukan karena Covid-19.

Mengutip KompasTV, Yusuf Mansur menegaskan Syekh Ali Jaber meninggal dalam kondisi negatif.

"Syekh Ali (Jaber) memang kena Covid. Tapi Covid-nya tidak (membuat Syekh Ali Jaber meninggal)."

"Wafat dalam keadaan negatif," ungkapnya, Kamis (14/1/2021).

Ia menerangkan, Syekh Ali Jaber meninggal karena mengalami gangguan di organ tubuh.

Yusuf Mansur menyebutkan, meski Syekh Ali Jaber sudah negatif, namun infeksi akibat Covid-19 telanjur menyerang paru-paru almarhum.

"Jadi Covid-nya sudah enggak ada, tapi sudah telanjur menyerang ke paru-paru."

"Jadi wafat dalam kondisi bebas Covid, negatif Covid," tegasnya.

Meski begitu, belum ada keterangan resmi dari pihak RS Yarsi mengenai penyebab meninggalnya Syekh Ali Jaber.

Baca juga: Jenazah Syekh Ali Jaber Diberangkatkan ke Ponpes Darul Quran Tangerang Banten

Baca juga: Legislator Ini Kenang Syekh Ali Jaber Sosok yang Selalu Berusaha Menebarkan Kemanfaatan bagi Sesama

Keinginan Syekh Ali Jaber

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD menyampaikan duka cita atas meninggalnya Syekh Ali Jaber.

Ulama Syekh Ali Jaber meninggal dunia pada Kamis (14/1/2021) pukul 08.38 WIB.

Dalam cuitan di akun Twitter @mohmahfudmd, Kamis, Mahfud MD menyebut, Syekh Ali Jaber merupakan sahabat baiknya.

Bahkan, ulama tersebut juga sering memanggil Mahfud MD dengan sebutan guru dan ayah.

"Inna lillah wa inna ilaihi raji'un. Kita kehilangan tokoh penyejuk dan pemersatu ummat.

Ulama besar Syech Ali Jaber wafat hr ini. Beliau menjadi penyambung aspirasi antara ummat dan Pemerintah.

Beliau adalah sahabat baik sy. Krn rendah hati beliau memanggil sy "Guru" atau "Ayah"," tulisnya.

Mahfud MD sempat bertemu dengan Syekh Ali Jaber, saat ulama tersebut mengunjungi kediamannya.

Ia menerima hadiah tasbih, kurma, buku doa, hingga parfum dari Syekh Ali Jaber.

Dalam pertemuan itu, Syekh Ali Jaber sempat mengutarakan keinginan untuk memunculkan sejuta penghafal Alquran di Indonesia.

Baca juga: Mendiang Syekh Ali Jaber dan Kegemaran Bermain Sepakbola, Pernah Bela Tim Lokal NTB

Baca juga: Detik-detik Syekh Ali Jaber Wafat, Sempat Dipasang Alat Pacu Jantung Karena Denyut Nadinya Lemah

Untuk mewujudkan keinginan tersebut, Syekh Ali Jaber meminta Mahfud MD memberi dukungan terkait perizinan pembangunan gedung.

"Bbrp hr sblm diberitakan terinfeksi Covid-19 Syekh Ali Jaber ke rmh sy, menghadiahi tasbih, kurma pilihan, buku doa, parfum khas aroma Kakbah.

"Guru, sy mau mencetak sejuta penghafal Qur'an. Tanah dan modal utk gedung sdh mulai terkumpul; mohon dukungan proses perizinan", kt-nya," lanjut Mahfud MD.

Menko Polhukam lalu mengungkapkan pengalamannya saat berkunjung ke rumah Syekh Ali Jaber.

"Kalau ke rmh Syech Ali Jaber sy diajak makan Nasi Bukhori (kebuli khas Arab) dan duren.

Kalau beliau ke rmh sy maka sy pesankan menu yg sama (minus duren) dari restoran Aljazeera.

Beliau jg pernah mengajak ayah dan adik kandungnya ke rmh sy yg, katanya, ingin kenal dgn saya jg," ungkapnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mahfud MD Ungkap Keinginan Syekh Ali Jaber: Cetak Sejuta Penghafal Alquran

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Nuryanti, Kompas.com/Ihsanuddin/Karnia Septia, KompasTV/Hariyanto Kurniawan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini