News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

Sejumlah Kepala Daerah Batal Disuntik Vaksin Covid-19, Penyebabnya Usia Lanjut Hingga Tensi Tinggi

Penulis: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolresta Deliserdang, Kombes Pol Yemi Mandagai jadi orang pertama di Deliserdang yang disuntik vaksin pertama Jumat, (15/1/2021).

"Secara umum kesehatan Pak Bupati bagus dan dengan tekanan darah normal 125. Persoalannya sesuai dengan Juknis usia beliau lebih dari 60 tahun, maka beliau tidak disarankan atau belum disarankan untuk vaksinasi. Pak Wakil Bupati juga begitu tidak divaksin karena faktor usia dan kesehatan lain. Pak Kapolresta lah yang menjadi orang pertama tadi," kata dr Hanif.

3. Wali Kota Batam, Muhammad Rudi

Alat pengukur tensi menunjukkan tensi Wali Kota Batam, Muhammad Rudi tinggi.

Pengecekan dilakukan sebanyak 2 kali namun hasilnya tensi Wali Kota Batam masih tetap tinggi.

"Tensi bapak wali kota Batam tinggi," ujar MC usai Wali Kota Batam melakukan screening.

Rudi berjalan dari meja 2 menuju kursi sebelumnya. Dia pun gagal divaksinasi.

Alat pengukur tensi menunjukkan tensi Wali Kota Batam, Muhammad Rudi tinggi sehingga Rudi batal divaksinasi covid-19. (Tribun Batam/Roma Uly Sianturi)

Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi menegaskan kembali, siapa-siapa saja peserta yang tak boleh divaksinasi.

Didi menyebut, ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan.

Sesuai rekomendasi perhimpunan dokter spesialis penyakit dalam Indonesia (PAPDI) mengenai pemberian vaksinasi Covid-19 (Sinovac/Inactiveed) yaitu orang dewasa sehat usia 18-59 tahun, peserta menerima penjelasan dan menandatangi Surat persetujuan setelah penjelasan.

"Semua peserta menyetujui mengikuti aturan dan jadwal imunisasi," ujar Didi.

Didi melanjutkan, untuk kriteria yang tidak diberikan vaksin Covid-19 yaitu pernah terkonfirmasi dan terdiagnosis Covid-19, mengalami penyakit ringan, sedang, stay berat, terutama penyakit infeksi dan/atau demam (suhu di atas 37,5 derajat).

Kemudian peserta wanita yang hamil, menyusui, atau berencana hamil selama periods imunisasi, memiliki riwayat alergi berat terhadap vaksin atau komposisi dalam vaksin, riwayat penyakit pembekuan darah yang tidak terkontrol atau kelainan darah yang menjadi kontradiksi infeksi intramuscular.

Baca juga: Amankah Distribusi Vaksin Covid-19 Tanpa Mesin Pendingin? Ini Penjelasan Jubir Vaksinasi

"Adanya kelainan penyakit kronis yang menurut petugas medis bisa mengganggu imunasi," tutur Ketua Bidang Kesehatan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batam ini.

Kemudian subjek yang memiliki riwayat penyakit gangguan sistem imun, memiliki riwayat penyakit epilepsi/ayan atau penyakit gangguan saraf, dan mendapat imunisasi apapun dalam waktu 1 bulan ke belakang atau akan menerima vaksin lain dalam 1 bulan kedepan.

"Terakhir berencana pindah dari wilayah domisili sebelum jadwal imunisasi selesai," kata dia.

Amsakar Santai

Hari ini, Jumat (15/1/2021) vaksinasi Covid-19 dilaksanakan di Dataran Engku Putri, Batam Center, Jumat (15/1/2021).

Di dalam agenda, acara akan dimulai pada pukul 09.00 WIB.

Namun, pantauan Tribun Batam, pelaksanaan vaksinasi masih menunggu kehadiran beberapa pihak yang termasuk ke dalam daftar akan divaksin.

Suasana di sekitar Dataran Engku Putri ramai dengan para penonton, serta jajaran FKPD dan OPD yang hadir sebagian besar mengenakan baju kurung melayu.

Sebuah tenda sebagai posko pemeriksaan darurat telah berdiri di belakang panggung Engku Putri.

Sementara itu, di atas panggung, empat buah meja telah dipersiapkan guna pelaksanaan vaksinasi.

Tak lama, muncul Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad dari dalam Kantor Wali Kota Batam, mengenakan kemeja putih dan celana hitam.

Ia tampak santai berjalan menuju area panggung ditemani dengan seorang ajudan.

Sembari tersenyum lebar, Amsakar mengaku tidak merasa was-was menjelang divaksin.

Ia akan mengikuti pelaksanaan vaksinasi sebagaimana prosedurnya.

"Saya nggak deg-degan, paling nanti kita lihat aja jarumnya panjang apa pendek," ujar Amsakar sambil bergurau.

4. Wali Kota Bandar Lampung, Herman HN

Ketua DPRD Kota Bandar Lampung Wiyadi menjadi orang pertama yang menerima vaksin Covid-19 di Kota Bandar Lampung.

Wiyadi divaksin perdana karena Wali Kota Bandar Lampung Herman HN tidak terdaftar sebagai penerima vaksin Covid-19 karena faktor usia.

Setelah disuntikkan vaksin Virus Corona, Jumat (15/1/2021) Wiyadi mengaku masih dalam keadaan sehat.

"Aman," ucapnya singkat.

Ketua DPRD Kota Bandar Lampung Wiyadi jadi penerima Vaksin Covid-19 perdana di Bandar Lampung. (Tribunlampung.co.id/V Soma Ferrer)

"Nyatanya memang tidak seseram kabar yang beredar," kata dia.

Wiyadi meminta setiap dari objek vaksin untuk menyukseskan upaya penanganan Covid-19 tersebut.

Sebelumnya, Wiyadi mengaku telah memperbanyak waktu istirahat dalam mempersiapkan diri untuk menyambut vaksin Covid-19 pada tubuhnya.

"Kalau belajar dari vaksinasi pejabat provinsi kemarin kan banyak yang tertunda akibat tekanan darah, jadi ya banyak istirahat saja caranya untuk mempersiapkan diri," jelasnya.

Di saat yang sama Wali Kota Bandar Lampung Herman HN mengakui keinginannya untuk dapat divaksin cukup tinggi.

Baca juga: Dampingi Emil Dardak saat Vaksinasi Covid-19, Arumi Bachsin Pilih Tunda Giliran, Ini Alasannya

"Ya cuma karena batasan umur jadi tidak bisa," kata dia.

Meski begitu ia tetap mengimbau agar setiap penerima vaksin tidak perlu ragu dalam menyambut vaksin dalam tubuh.

"Karena kelayakan dan kehalalannya telah teruji kan," jelas Herman HN.

"Mudah-mudahan vaksin bisa membawa berkah," ucap dia.

(TRIBUNBATAM.id/Roma Uly Sianturi/Hening Sekar Utami) (dra/tribun-medan.com) (Tribunlampung.co.id/V Soma Ferrer)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini