Laporan Wartawan TribunJakarta.com Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Sejumlah pramugari Nam Air ikut mengiringi kedatangan jenazah Isti Yudha Prastika ke rumah duka, bahkan sampai ke pemakamannya di TPU Pondok Petir, Bojong Sari, Depok, Sabtu (16/1/2021).
Isti Yudha Prastika juga merupakan pramugari Nam Air yang menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Sabtu(9/1/2021).
Jenazah Isti teridentifikasi pada Jumat (15/1/2021) malam, oleh Pusat Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Pusinafis).
Sejumlah masih mengenakan seragam kerjanya, lengkap dengan topi bergambar logo khas Nam Air.
Mereka mengikuti iring-iringan sampai ke pemakaman Isti Yudha.
Wajah sedih terlihat di mata mereka.
Beberapa bahkan sampai meneteskan air mata.
Baca juga: Kesedihan Ibu Isti Yudha Pramugari Sriwijaya Air SJ 182 saat Pemakaman: Kasihan Adik Sendirian
Aprilia Gita, salah satu pramugari Nam Air, mengatakan, Isti sosok yang dewasa.
Kepada teman seprofesi, maupun juniornya, Isti dikenal sangat mengayomi.
"Kalau untuk keseharian terbangnya inget sama dia itu senang-senang saja gitu dia itu orangnya mengayomi banget.
Terus dia selalu lucu gitu, mau ada masalah tidak kelihatan tapi senang-senang saja kalau di depan kita-kita gitu," ujar Aprilia.
Aprilia masih terngiang chat terakhirnya dengan Isti, mengabari bahwa akan terbang ke Pontianak menumpang Sriwijaya Air.
"Dia kabarin saja kalau dia hari ini dia mau terbang ke Pontianak ekstra kru pakai Sriwijaya, terus ada agak keterlambatan dia kabarin itu aja si sejauh itu," ujarnya.