Beberapa kali tugas bersama, Aprilia merasa sangat senang terbang bareng Isti.
Baca juga: Air Mata Sang Ibu di Pemakaman Pramugari Isti Yudha Prastika Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ-182
Sosok periang Isti membuat suasana selalu hidup.
Tidur dan makan bersama setelah dinas pun menjadi menyenangkan.
"Hal yang paling diingat pas terbang bareng itu saja sih.
Maksudnya kenang kenangan dia pas kita tertawa bareng.
Kita nginep di daerah kita makan bareng, di kamar bareng katawa-ketawa bareng."
"Humoris banget sih.
Nggak cuma aku tapi pilot-pilot lain sama beliau, beliau sangat mengayomi banget," kata Aprilia.
Kini, Aprilia dan teman-temannya hanya bisa mengirimkan doa untuk sosok pengayom itu.
"Selebihnya saya sama teman-teman kirim doa terus sih buat almarhumah," pungkasnya.
Olive Oyl Virginia, seorang pramugari Nam Air ainnya, mengatakan,Isti sosok yang baik.
Olive terngiang ajakan Isti untuk tugas bersama pada komunikasi terakhirnya.
"Mbak isti orangnya cerewet, rame, baik almarhumah baik banget.
Di hari itu enggak ada sih, tapi sehari sebelumnya sempat ngajak bareng soalnya sudah lama nggak terbang," ujar Olive.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Rekan Pramugari Kenang Sosok Isti Yudha Prastika, Almarhumah Pribadi Periang yang Mengayomi