News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

DVI Koordinasi ke Maskapai-Basarnas Terkait Korban Sriwijaya Air SJ182 yang Tak Teridentifikasi

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas menyemprotkan cairan disinfektan pada objek temuan dari hasil pencarian jatuhnya pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (17/1/2021). Operasi pencarian yang memasuki hari ke-9 berhasil menemukan serpihan potongan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dengan total 12 kantong dan juga kotak Cockpit Voice Recorder (VCR) yang hingga kini modul memorinya masih dalam proses pencarian agar bisa diteliti lebih jauh terkait penyebab jatuhnya pesawat. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komandan DVI Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Kombes Hery Wijatmoko memastikan pihaknya terus melakukan proses identifikasi terhadap tubuh korban Sriwijaya Air SJ182.

Meski begitu, Hery tak menutup kemungkinan jika ada korban yang tidak teridentifikasi.

Maka, ia akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait mulai dari Dirjen Perhubungan Darat hingga Badan Sar Nasional (Basarnas) soal indentifikasi itu.

"Apabila nanti ditemukan tidak teridentifikasi, kami akan melakukan rapat koordinasi, terutama dengan maskapai, dirjen perhubungan darat, dan dari Basarnas. Kami akan merapatkan sebelum membuat keputusan, kami akan menyampaikan fakta yang kami terima, kami dapatkan dari pemeriksaan di DVI tim," kata Hery di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (19/1/2021).

Baca juga: Viral Video CCTV Captain Afwan di Padang Dua Hari Sebelum Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh

Hery menjelaskan, tim DVI akan melakukan identifikasi berdasarkan jumlah kantong jenazah dan body part yang diterima.

Dari situ, kata Hery, tim DVI akan menentukan kriteria korban yang akan di proses identifikasi. Namun, kendala jumlah body part yang ditemukan lebih banyak dari penumpang yang terdata.

"Jadi ada beberapa kriteria. Jadi tidak teridentifikasi itu, (body part,red) ditemukan tidak teridentifikasi, itu namanya ada tapi tidak bisa teridentifikasi," ucap Hery.

"Atau tidak ditemukan karena kami menerima sekian ratus kantong jenazah itu atau body part itu, tidak mencerminkan jumlah passenger yang on board. Jadi kalau tadi saya katakan pada pagi ini kita menyampaikan sekian ratus kantong, itu tidak mencerminkan jumlah on board passenger," tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini