Serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak gunung.
Masyarakat juga diminta menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi.
Perlu diwaspadai pula potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.
Ancaman lahar di alur sungai/lembah yg berhulu di Gunung Semeru, mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk.
Gunung Sinabung (Siaga)
Gunung Sinabung memiliki ketinggian 2460 mdpl, terletak di Kabupaten/Kota Karo, Sumatera Utara.
Berdasarkan pengamatan kegempaan, telah terjadi 11 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-15 mm dan lama gempa 11-102 detik.
3 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 10-19 mm, dan lama gempa 25-50 detik.
5 kali gempa Low Frequency dengan amplitudo 3-10 mm, dan lama gempa 10-20 detik.
Sedangkan berdasarkan pengamatan visual, Gunung Sinabung tampak tertutup Kabut 0-I hingga tertutup Kabut 0-II.
Asap kawah tidak teramati, dan cuaca berawan hingga mendung, dengan angin lemah hingga sedang ke arah timur dan tenggara.
PVMBG merekomendasikan masayarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 kilometer dari puncak gunung, serta radius sektoral 5 kilmeter untuk sektor selatan-timur, dan 4 kilometer untuk sektor timur-utara.
Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik.
Mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.
Baca juga: Pendaki Terserang Hipotermia di Gunung Muria, Alami Kelelahan dan Memaksa Melanjutkan Perjalanan