News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bencana Alam

Beban Ganda Kondisi Bencana Alam di Tengah Covid-19

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Desa Kelampayan Ulu, Kecamatan Astambul, dievakuasi dari pemukiman mereka yang dilanda banjir untuk mencari tempat dataran tinggi, Minggu (17/1). Sejak tiga hari ini banjir diwilayah Kabupaten Banjar, Kalsel tidak kunjung surut justru bertambah naik dampak hujan yang sering turun membuat warga yang bertahan dirumah terpaksa harus diungsikan. (BANJARMASIN POST/AYA SUGIANTO)

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA -- Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta wilayah yang termasuk zona merah atau beresiko tinggi penularan Covid-19 serta zona oranye (sedang), dan zona kuning (rendah) untuk meningkatkan kewaspadaan terjadinya bencana alam.

"Di masa Pandemi yang secara nasional telah mencatatkan 917.015 kasus terkonfirmasi, daerah yang sekaligus berada di zonasi merah dan kuning harus melakukan persiapan yang lebih mengingat laju penularan yang tinggi," kata Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan youtube Sekretariat Presiden, Selasa, (19/1/2021).

Pasalnya kata Wiku, daerah yang mengalami bencana alam rentan terjadi penularan Covid-19. Saat terjadi respon terhadap bencana alam, masyarakat biasanya akan berada dalam jarak yang berdekatan.

Baca juga: Khawatir Penularan Covid-19? Ini Layanan Salon dengan Protokol Kesehatan Ketat

"Baik dikarenakan tempat yang terbatas misalnya tempat evakuasi maupun untuk mendapatkan rasa aman dan nyaman. Hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bila dilakukan evakuasi dalam kondisi Covid-19 dimana orang harus menjaga jarak," katanya.

Menurut Wiku kondisi saat terjadi bencana alam yang biasanya cenderung berdesakan bisa menjadi pusat penularan virus Corona. Hal ini akan memperburuk keadaan, karena di tempat pengungsian biasanya juga akan meningkat penyakit-penyakit umum lainnya seperti gangguan pencernaan, stres, dan diare.

Baca juga: Kenapa Pria Lebih Rentan Terpapar Covid-19 daripada Wanita?

Wiku mengatakan bahwa Satgas melakukan berbagai upaya agar penularan Covid-19 tidak terjadi di tempat-tempat evakuasi atau pengungsian. Diantaranya dengan melaksanakan swab antigen massal pada daerah-daerah terdampak bencana, salah satunya gempa di Majene Sulbar.

"Nantinya pengungsi yang reaktif akan dirujuk ke Dinkes setempat untuk penanganan lebih lanjut," tuturnya.

Selain itu antisipasi yang akan dilakukan yakni dengan memisahkan kelompok Lansia dan kelompok rentan lainnya dengan kelompok muda untuk mencegah penularan Covid-19.

Baca juga: Satu Lagi Tahanan Rutan Merah Putih KPK Positif COVID-19, Enam Sembuh

Selain itu ketua satgas pun mengantisipasi adanya potensi risiko penyebaran Covid-19 di tempat pengungsian dengan memisahkan lokasi pengungsian antar kelompok rentan yakni lansia dan penderita komorbid dengan kelompok berusia muda demi mencegah penularan.

"Namun perlu diingat manajemen bencana akan lebih sempurna dengan adanya keterlibatan masyarakat dan Pemda untuk gotong royong melalui rencana kesiapsiagaan dalam masa Pandemi. Di antaranya melakukan evaluasi apakah RS yang menangani pasien Covid-19 terdampak bencana? Jika demikian, agar mempertimbangkan dipindahkan ke RS rujukan lain yang terdekat," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini