Semua pelaku berhasil ditangkap di Tangerang pada Kamis (12/1/2012) malam.
Keenam pelaku tersebut yakni John Tamba alias Kapten, Parlindungan Sianturi (31), James Sitohang (37), Bornok (21), Antonius Tambunan (36), dan Thamrin Siagian (37).
Pemimpin komplotan ini, Kapten, ditembak kakinya oleh aparat kepolisian saat berusaha kabur dari kepungan aparat.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Gatot Eddy Pramono menjelaskan, para pelaku itu selalu menyasar brankas pabrik ataupun perkantoran.
"Sasaran mereka adalah pabrik, perkantoran, dan selalu mencari brankas. Sebelum membuka brankas, pelaku selalu mengancam korban dengan senjata yang dibawanya," ungkap Gatot, Jumat (13/1/2012), di Mapolda Metro Jaya.
Pelaku juga selalu melumpuhkan terlebih dulu petugas keamanan yang menjaga, seperti mengikat tangannya, ditembak, ataupun ditusuk dengan senjata tajam.
Aksi komplotan ini, diakui Gatot, cukup sulit terlacak.
Pasalnya, mereka selalu berpindah-pindah tanpa pola dan menyasar target baru.
Tercatat selama tahun 2011 lalu, sudah ada enam kasus perampokan yang melibatkan komplotan ini, yakni dua kasus di Bogor, satu kasus di Banten, dan tiga kasus di Tangerang.
Polda Metro Jaya menangani tiga kasus perampokan di Tangerang, tepatnya di Panongan, Balaraja, dan Kota Tangerang.
"Jadi komplotan ini sudah menjadi incaran empat Polda," kata Gatot.
Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan mengatakan, pelaku dibekuk di Jalan Raya Kebon Nanas, di dekat Restoran Nelayan, Tangerang Kota.
Saat itu para pelaku yang menggunakan mobil Toyota Avanza warna silver B 944 WI tengah menjemput pemimpin komplotannya, yakni Kapten.
Ketika mereka tiba di rumah Kapten, polisi langsung menyergap.