News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Deretan Hoaks Seputar Sriwijaya Air SJ 182: Bayi Selamat, Video Kepanikan Penumpang hingga Tanda SOS

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 masih berada di Dermaga JICT 2, Jakarta Utara, untuk dilakukan pemeriksaan, Sabtu (16/1/2021). Memasuki hari kedelapan, pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu masih terus dilakukan hingga Senin (18/1/2021). Tribunnews/Herudin

TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah informasi palsu atau hoaks seputar jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (9/1/2021) beredar di sosial media.

Dari mulai adanya penumpang yang selamat, hingga video kepanikan para penumpang sebelum pesawat jatuh.

Terbaru, kabar adanya tanda Save Our Soul (SOS) di Pulau Laki, lokasi dekat jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 beredar di sosial media.

Namun, Basarnas telah memastikan, tanda SOS di Pulau Laki itu merupakan informasi palsu.

Berikut rangkuman sejumlah informasi palsu atau hoaks yang beredar, dikutip dari Kompas.com:

1. Ada bayi selamat dari kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182

Informasi tentang adanya bayi yang selamat dalam tragedi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air Sj 182 sempat beredar di WhatsApp dan media sosial Facebook pada minggu lalu.

Bahkan, terdapat pula sebuah foto seorang bayi yang mengenakan rompi pelampung dan sedang menangis.

"Basarnas, SAR, dan team gabungan Angkatan Laut berhasil mengevakuasi bayi salah satu korban dari Sriwijaya Air SJ 182.

Atas kuasa Allah SWT masih selamat dan terombang ambing selama 24 jam di lautan," tulis narasi berita tersebut.

Bayi disebut selamat dalam kecelakaan Sriwijaya Air SJ182. (Tangkapan layar Facebook)

Baca juga: Pramugari Sriwijaya Air Mia Dimakamkan Bertepatan di Hari Rencananya Pulang ke Rumah Orang Tua

Dari penelurusan yang dilakukan Kompas.com, berita tersebut merupakan informasi palsu alias hoaks.

Foto yang sama rupanya juga sempat digunakan pada Oktober 2018 saat kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 di lepas pantai Karawang, Jawa Barat.

Kala itu, Plt Kabiro Humas Kementerian Komunikasi, Ferdinandus Setu membantah adanya informasi tersebut.

"Foto yang beredar di media sosial yang memperlihatkan seorang bayi dengan caption satu bayi korban pesawat Lion Air JT 610 'selamat terombang ambing di laut' adalah hoaks," ujar pria yang akrab disapa Nando itu.

Ia mengatakan, foto yang beredar tersebut memperlihatkan seorang bayi yang selamat dari kejadian tenggelamnya kapal KM Lestari Maju di Perairan Selayar, Sulawesi Selatan, pada 3 Juli 2018.

2. Viral video kepanikan sebelum pesawat jatuh

Selain foto bayi yang disebut selamat, ada pula video viral yang memperlihatkan suasana kepanikan di dalam pesawat.

Akun Facebook Silvia Sipuluth membagikan video yang berjudul "Detik-detik di dalam pesawat sebelum meledak dan jatuh #pesawatjatuh #pesawatsriwijaya #sriwijayaairsj182", pada 11 Januari kemarin.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, diketahui video tersebut adalah kejadian turbulensi di pesawat Etihad Airways EY 474 rute Abu Dhabi-Jakarta pada Rabu (4/5/2016) lalu.

Baca juga: Suasana Posko JITC II di Hari Terakhir Perpanjangan Operasi SAR Kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182

Video itu diunggah di kanal Youtube CNN dengan judul "Heavy turbulence scares passengers on Etihad flight".

Dalam keterangan tertulisnya, Etihad Airways menyebut 31 penumpang terluka akibat turbulensi yang terjadi 45 menit sebelum pesawat mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Kebanyakan dari penumpang sedang tidak mengenakan sabuk pengaman ketika turbulensi terjadi karena hendak ke toilet atau melaksanakan shalat.

3. Beredar video detik-detik jatuhnya pesawat

Kemudian, video yang disebut sebagai detik-detik jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 juga viral di berbagai media sosial.

Video tersebut menunjukkan sebuah pesawat yang berada di atas laut dan kemudian hancur perlahan.

Akun Facebook Terserah Kau Lah mengunggah video itu dengan menyebut "rekaman seorang nelayan. Detik-detik jatuhnya pesawat Sriwijaya Air".

Hoaks video yang disebut sebagai detik-detik jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182. (Tangkapan layar Facebook)

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, pesawat yang ada di video tersebut adalah Ethiopian Airlines Boeing 767 yang mengalami pembajakan pada 23 November 1996.

Dilansir dari AP News, pesawat yang membawa 175 penumpang itu jatuh ke laut tak jauh dari pantai Kepulauan Comoro, di sebelah timur Afrika.

Sebanyak 125 orang tewas dalam peristiwa itu termasuk para pembajak dan sisanya mengalami luka-luka.

4. Heboh tanda SOS di Pulau Laki

Kabar adanya tanda Save Our Soul (SOS) di Pulau Laki, lokasi dekat jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sempat menghebohkan jagat maya.

Banyak netizen berharap simbol itu menjadi tanda keajaiban, jika masih ada korban yang selamat dalam insiden jatuhnya pesawat tersebut.

Direktur Operasi Basarnas Brigjen Rasman MS pun menampik kabar adanya tanda SOS di Pulau Laki, Kepulauan Seribu.

Tangkap layar sinyal SOS di Pulau Laki, Kepulauan Seribu, area jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182. (via KOMPAS.com)

Baca juga: Penjelasan Google soal Sinyal SOS di Pulau Laki, Area Jatuhnya Sriwijaya Air: Ada Ketidakakuratan

Rasman menegaskan, pihaknya telah memeriksa lokasi tersebut dan tidak menemukan apa pun di sana.

"Enggak ada itu ya, tidak benar. Enggak ada tanda-tanda itu, sudah didatangi enggak ada," kata Rasman saat dihubungi Kompas.com, Rabu (20/1/2021).

Rasman juga menegaskan, pihaknya tidak pernah mendapatkan keterangan soal adanya korban yang selamat dari tragedi jatuhnya pesawat itu.

"Sampai saat ini tidak ada keterangan yang kami dapatkan bahwa ada penumpang yang hidup," ujar dia.

isertakan pula sebuah foto seorang bayi yang sedang menangis. Bayi tersebut mengenakan rompi pelampung.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hoaks Seputar Sriwijaya Air SJ 182, Mulai dari Bayi Selamat hingga Tanda SOS di Pulau Laki".

(Tribunnews.com/Maliana, Kompas.com/Ivani Atina Arbi/Ira Gita Natalia Sembiring)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini