News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Calon Kapolri

IPW Minta Komjen Pol Listyo Sigit Hapus 3 Diskriminasi di Tubuh Polri, Apa Saja?

Penulis: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Kapolri, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo mengikuti fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri di Komisi III DPR RI, Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (20/1/2021). Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo dipilih Presiden Joko Widodo menjadi calon tunggal Kapolri untuk menggantikan Jenderal Pol Idham Azis yang akan memasuki masa pensiun. Tribunnews/HO/Humas DPR RI

Hangno mengatakan raja-raja di Jawa juga selalu memperhatikan perhitungan weton dalam mengambil keputusan besar.

Setiap kerajaan memiliki ahli nujum yang membantu raja membuat keputusan berdasarkan perhitungan.

Nujum yang dimaksud adalah ilmu perbintangan yang sangat kompleks, sehingga tidak hanya melihat rasi bintang, melainkan juga hal-hal lainnya yang ada di alam semesta.

Perhitungan weton juga bisa dipelajari orang awam karena sudah ada di primbon.

Salah satunya kitab betaljemur adammakna.

Hangno mengatakan dalam dunia wayang yang menjadi representasi kehidupan manusia, ahli nujum kerap digambarkan sebagai penasihat spritual.

Durna, misalnya, menjadi contoh penasihat spiritual.

Tak Ada Tradisi Khusus

Kepolisian RI memastikan tidak ada tradisi khusus yang dilakukan internalnya menjelang pergantian Kapolri Jenderal Idham Azis kepada Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri baru.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono menyampaikan kinerja Kepolisian RI juga akan berjalan seperti biasa.

Sebaliknya, prosesi resmi hanya akan dilakukan saat serah terima jabatan usai pelantikan.

"Tetap ada proses pergantian Kapolri serah terima jabatan itu ada tapi semua dilakukan dengan disesuaikan dengan situasi pandemi, seperti itu," kata Rusdi dalam keterangannya, Jumat (22/1/2021).

Sebaliknya, ia memastikan prosesi serah terima jabatan tetap digelar dengan mentaati protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19.

"Ya kan seperti biasa, serah terima jabatan terus penyerahan, itu tradisi saja di internal. Seperti itu saja serah terima jabatan antara Kapolri lama dengan Kapolri yang baru itu ada prosesi itu. Tapi sekarang karena masanya pandemi, semua dilakukan dengan mentaati protokol COVID-19," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini