TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut vaksinasi Covid-19 bagi warga bisa dimulai pada pertengahan Februari 2021.
Terkait hal itu, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menilai alasan di balik pemilihan bulan Februari agar masyarakat dapat melihat ada tidaknya efek terhadap para pejabat yang sudah divaksin terlebih dahulu.
"Nah kenapa Februari? Saya pikir pemimpin-pemimpin kita juga mau meyakinkan masyarakat bahwa antara jeda waktu penyuntikan pada tanggal 13 Januari sampai dengan Februari itu rakyat bisa melihat, apakah kemudian pemimpin-pemimpin yang disuntik ini ada efek atau tidak terhadap vaksin tersebut," ujar Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (27/1/2021).
Baca juga: Beri Suntikan Vaksin Covid-19 ke-2 pada Jokowi, Dokter Kepresiden Abdul Muthalib: Lebih Tenang
Dasco sendiri mengingatkan agar pemerintah tetap melakukan antisipasi saat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 terhadap masyarakat. Terutama terkait penerapan protokol kesehatan.
Politikus Gerindra itu mengimbau agar jangan sampai terjadi kerumunan massa saat vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat.
"Dengan penjadwalan vaksinasi kepada masyarakat bulan Februari ini kami juga minta kepada pemerintah untuk melakukan antisipasi-antisipasi," kata dia.
"Supaya dalam penyuntikan tersebut tetap dijaga protokol kesehatan, jangan sampai ada penumpukan dan kemudian dari sisi pemerataan vaksin juga diperhatikan," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo mengatakan, vaksinasi Covid-19 tahap awal diprioritaskan untuk para tenaga kesehatan.
Setelahnya, vaksinasi akan dilanjutkan ke TNI dan Polri, petugas pelayan publik, baru ke masyarakat umum.
Ditargetkan, vaksinasi ke masyarakat bisa dimulai pertengahan bulan depan atau pertengahan Februari.
"Pertama memang diprioritaskan untuk tenaga kesehatan, dokter, perawat, ini prioritas. Kemudian nanti berikutnya TNI, Polri, dan pelayan publik serta masyarakat nanti berbarengan," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/1/2021).
"Saya kira di bulan Februari pertengahan sudah bisa masuk ke sana," tuturnya.
Jokowi pun berpesan kepada seluruh masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan virus meski vaksinasi sudah dimulai.
Ia meminta seluruh pihak terus disiplin memakai masker, rajin mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.
"Ini penting karena kuncinya juga ada di situ. Selain vaksinasi, kunci yang kedua adalah menjaga protokol kesehatan," ujarnya.
Adapun penduduk Indonesia yang akan menerima vaksin Covid-19 diperkirakan mencapai 182 juta atau 70 persen dari total jumlah penduduk.
Jokowi menargetkan, seluruh proses vaksinasi selesai dalam waktu kurang dari setahun.