TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada acara Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 yang berlangsung di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada Minggu, 15 Desember 2024 lalu, sebanyak 18 personel kepolisian diduga terlibat dalam pemerasan terhadap ratusan penonton asal Malaysia.
Kabar mengenai pemerasan ini segera menjadi viral setelah salah satu korban membagikan pengalamannya di media sosial.
Apa Respons Polri Terkait Kasus Ini?
Menanggapi kejadian tersebut, pihak kepolisian mengambil langkah cepat dengan mengamankan terduga pelaku.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, yang mengatakan bahwa Polri telah menindaklanjuti informasi dengan mengamankan 18 personel yang diduga terlibat.
"Kami telah mengamankan terduga oknum yang bertugas pada saat itu," ungkap Trunoyudo dalam keterangannya, akhir pekan lalu.
Korban Pemerasan
Salah satu korban, Ilham (nama samaran), yang merupakan warga negara Malaysia, berbagi pengalamannya mengenai tindakan yang diterimanya.
Dalam wawancara, teman Ilham, Raka (27, nama samaran), menjelaskan bahwa insiden tersebut terjadi saat mereka menonton penampilan DJ Steve Aoki.
Tiba-tiba, beberapa orang yang mengaku sebagai polisi menarik tangan Ilham dan meminta agar dia mengikutinya.
"Pas lagi loncat-loncat, temanku ditarik sama beberapa orang yang mengatasnamakan polisi," kata Raka.
Apa yang Terjadi Selanjutnya?
Setelah ditarik, Ilham mengaku bahwa dia dihadapkan pada beberapa tes yang mencurigakan.
Petugas meminta paspornya dengan alasan untuk pemeriksaan administrasi.