Namun setelah itu, kondisi Anna juga menyusul sang suami, saturasi oksigennya turun hingga mencapai angka 81.
"Mungkin karena saya sakit dan mengurus orang sakit, fisik saya juga turun, padahal tadinya saya kuat dan yakin sembuh," ujarnya.
Kala kondisinya kritis, ia pun meminta bantuan kakaknya untuk mencarikan rumah sakit.
Baca juga: Media Asing Soroti Kasus Covid-19 di Indonesia Lampaui 1 Juta Infeksi hingga Dokter Tolak Pasien
Baca juga: Terima Suntikan Vaksin Corona Dosis Kedua, Jokowi: Sama Seperti Dua Minggu Lalu, Tidak Terasa Sakit
"Akhirnya dia nelepon ambulance, terus ambulance dateng, setelah itu saya dibawa pakai ambulance."
"Saya gatau dibawa kemana, setelah sampai saya nggak ditaruh di dalem."
"Ternyata ditaruh di luar puskesmas, semaleman, dari pukul 23.00 WIB sampai pukul 07.00 WIB," kata Anna.
Tak nyaman berada di pelataran puskesmas dalam keadaan sakit, Anna meminta bantuan kakaknya lagi untuk mencari rumah sakit yang layak.
Akhirnya, sang kakak berhasil mendapatkan rumah sakit untuk Anna, namun harus menunggu sekitar 4-5 hari di IGD.
Lantaran trauma berada di pelataran puskesmas, akhirnya Anna pun nekat pergi dari pelataran rumah sakit.
"Dapat kabar katanya mau dapat rumah sakit tapi nunggu di UGD, ditaruh di Rumah Sakit di Tangerang, jauh sekali."
"Saya sudah trauma, jadi saya nekat dari puskesmas pergi sendiri dengan alasan sudah dapet rumah sakit lain."
"Terus pihak puskesmas juga nggak melarang karena memang susah dapat rumah sakit," ujar Anna.
Baca juga: Pandemi Belum Berakhir, Diprediksi Tren Memasak Sendiri di Rumah Berlanjut di 2021
Baca juga: Klaster Keluarga Mendominasi di Kota Bekasi, Tercatata Ada 6.114 Kasus Covid-19
Kemudian, Anna pun akhirnya pulang ke rumahnya untuk bersiap menuju rumah sakit.
Anna nekat menyetir sendiri menggunakan selang oksigen padahal kondisinya belum begitu baik.