Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut ada dugaan terkait keterlibatan pejabat di lingkaran pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat.
Terkait hal itu, Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat meminta AHY membuktikan terlebih dahulu dugaannya.
"Dibuktikan saja dugaannya," ujar Djarot, ketika dihubungi Tribunnews.com, Senin (1/2/2021).
Baca juga: AHY Sebut Ada Pejabat Negara Ingin Ambil Alih Demokrat, NasDem: Itu Halusinasi
Djarot lantas mengingatkan bahwa urusan internal partai seharusnya diselesaikan secara mandiri. Sehingga tidak perlu untuk diumbar ke publik dengan kekhawatiran adanya intervensi dari pihak-pihak lain.
"Urusan internal partai seharusnya bisa diselesaikan secara mandiri, tidak perlu takut akan diintervensi oleh siapapun juga," jelasnya.
Lebih lanjut, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku tak melihat apa yang diungkapkan AHY sebagai upaya agar Partai Demokrat bergabung dengan koalisi atau pemerintahan.
"Tidak juga. Posisinya (Partai Demokrat) sudah cukup nyaman di luar, berada di luar pemerintahan," tandasnya.
Baca juga: Inilah 5 Sosok yang Disebut AHY Akan Rebut Paksa Partai Demokrat, Ada Orang di Lingkaran Jokowi
Pengamat: Demokrat lagi digoyang
Pengamat Politik Ujang Komarudin menengarai Partai Demokrat sedang digoyang pihak tertentu, seperti halnya partai-partai politik sebelumnya.
Ujang menerangkan, PPP dan Golkar pernah dibelah pihak tertentu, sebelum akhirnya bergabung dan mendukung pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
"Kita tahu, PPP dan Golkar pernah dibelah. Lalu ikut pemerintah. Amien Rais juga dikudeta dari PAN. Yang katanya juga disokong oleh kekuasaan," ujar Ujang kepada Tribunnews, Senin (1/2/2021).
Bahkan, Partai Berkarya juga disebut Ujang telah 'dikudeta'.
Baca juga: Kirim Surat ke Jokowi, AHY Minta Klarifikasi Dugaan Gerakan Politik Kudeta Partai Demokrat
Selain itu, ada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga 'dipecah'.