TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat Ahmad Yahya mengungkap pihaknya menerima aduan bahwa DPP Partai Demokrat meminta dan memungut iuran dari setiap fraksi di DPD dan DPC.
Hal itu dibantah oleh Ketua DPC Partai Demokrat Kota Surabaya Lucy Kurniasari.
Lucy menegaskan pihaknya belum pernah dimintai iuran oleh DPP hingga saat ini
"DPC Partai Demokrat Kota Surabaya hingga saat ini belum pernah dimintai iuran oleh DPP Partai Demokrat," ujar Lucy, ketika dihubungi Tribunnews.com, Rabu (3/2/2021).
Baca juga: WN AS Terpilih Jadi Bupati di NTT, Demokrat: Ada Kelalaian dari Penyelenggara dan Dirjen Imigrasi
Lucy sendiri menilai akan wajar jika setiap fraksi dimintai iuran selama hal tersebut diatur dalam peraturan organisasi atau partai.
Apalagi, kata anggota Komisi IX DPR RI itu, semua partai pasti memberlakukan iuran kepada anggotanya dengan besaran yang berbeda-beda.
"Semua partai baik di DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, memberlakukan iuran kepada anggotanya yang besarnya berbeda-beda. Hal itu sudah berlaku sejak lama," kata dia.
Oleh karenanya, Lucy menilai aneh jika kemudian ada yang mempermasalahkan iuran di tiap fraksi.
Sebab iuran tentu sudah berlaku sejak era-era sebelumnya.
"Karena itu sungguh aneh bila ada pihak-pihak yang mempersoalkan iuran di fraksi. Padahal di era mereka, iuran fraksi sudah berlaku di semua fraksi partai," tandasnya.
Baca juga: Dugaan Kudeta Demokrat, Komunikolog Politik : Pemerintah Perlu Beri Perlindungan pada Partai Politik
Sebelumnya diberitakan, forum pendiri dan senior Partai Demokrat menyampaikan alasan menginginkan perubahan di partai berlambang bintang Mercy kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Alasan tersebut disampaikan mantan Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat, Ahmad Yahya menyikapi pernyataan AHY dengan menyebut ada pihak yang berencana mengambil alih paksa kepemimpinannya.
"Kami menerima aduan bahwa DPP meminta dan memungut iuran dari setiap fraksi di DPD dan fraksi di DPC, sehingga menjadi beban teman-teman di daerah,” kata Yahya di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (2/2/2021).
Menurutnya, hal tersebut tidak pernah terjadi saat kepemimpinan Ketua Umum Demokrat sebelumnya, baik era Subur Budi Santoso, almarhum Hadi Utomo dan Anas Urbaningrum.