TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjalin keakraban dengan Perdana Menteri (PM) Malaysia Muhyiddin Yassin yang bertamu ke Indonesia, Jumat (5/2/2021).
Jokowi mengungkapkan, ia dan Muhyiddin berkomitmen mempererat hubungan baik Indonesia dan Malaysia di semua tingkatan.
“Tadi saya sudah juga menyampaikan kepada Bapak Perdana Menteri Muhyiddin bahwa setiap saat ada masa-masa kecil atau masa-masa sedang kita bisa langsung telepon jam berapa pun," ungkap Jokowi, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.
"Jadi saya kira ini hubungan yang sangat baik,” lanjutnya.
Diketahui, kunjungan ke Indonesia adalah lawatan luar negeri pertama PM Malaysia, Muhyiddin sejak menjabat pada Maret 2020.
Jokowi menyebut hal itu menjadi kehormatan bagi Indonesia.
Baca juga: Jokowi Titip Pekerja Migran Indonesia kepada PM Malaysia
Jokowi dalam mengawali pernyataannya mengungkapkan Malaysia menjadi negara mitra penting bagi Indonesia di sejumlah bidang.
“Indonesia dan Malaysia adalah negara tetangga dekat dan serumpun dan Malaysia juga merupakan salah satu mitra penting Indonesia di bidang perdagangan, di bidang investasi, di bidang pariwisata, dan sosial budaya,” ungkap Jokowi.
Bahas WNI di Malaysia hingga Sawit
Sementara itu Jokowi menyampaikan, pertemuan bilateral dengan PM Muhyiddin berlangsung dengan baik, terbuka, dan komprensif membahas sejumlah isu bilateral kedua negara.
Seperti perlindungan warga negara Indonesia (WNI) di Malaysia hingga isu kawasan dan global.
“Saya menyampaikan apresiasi, penghargaan atas kerja sama perlindungan WNI di Malaysia, terutama selama pandemi dan saya kembali menitipkan WNI di Malaysia pada Pemerintah Malaysia,” tuturnya.
Terkait perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI), ungkap Presiden, dalam pertemuan ia menekankan pentingnya penyelesaian pembuatan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding atau MoU) mengenai penempatan dan perlindungan pekerja domestik Indonesia di Malaysia.
“Selain itu, dua negara juga perlu membangun one channel system agar masalah penempatan tenaga kerja dapat dilakukan secara lebih baik untuk mencegah terjadinya para pekerja menjadi korban perdagangan manusia,” ujarnya.
Baca juga: Terima Kunjungan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin, Jokowi Apresiasi Perlindungan WNI di Malaysia