Dalam pertemuan kedua pemimpin, dibahas juga mengenai isu diskriminasi sawit.
“Indonesia akan terus berjuang untuk melawan diskriminasi terhadap sawit dan perjuangan tersebut akan lebih optimal jika dilakukan bersama dan Indonesia mengharapkan komitmen yang sama dengan Malaysia mengenai isu sawit ini,” ungkap Jokowi.
Isu ketiga yang dibahas adalah mengenai Travel Corridor Arrangement (TCA).
“Saya juga menyambut baik kesepakatan secara prinsip dibentuknya Travel Corridor Arrangement (TCA) kedua negara dan mengenai waktu pemberlakuan TCA akan dikomunikasikan kemudian,” ungkapnya.
Jokowi menambahkan, dalam pertemuan ia juga menyampaikan pentingnya ASEAN segera menyelesaikan ASEAN Travel Corridor Arrangement Framework.
“Di masa sulit seperti ini menjadi kepentingan ASEAN untuk terus menunjukkan soliditas,” pungkas Jokowi.
Baca juga: Presiden Jokowi dan PM Muhyiddin Yassin Tunaikan Salat Jumat di Masjid Baiturrahim
Santap Siang Bersama
Sementara itu usai menyambut secara kenegaraan, Jokowi mengajak PM Muhyiddin berbicara empat mata.
Presiden juga mengajak santap siang perdana menteri Malaysia yang dilantik Maret 2020 tersebut.
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan bahwa penyambutan Perdana Menteri Malaysia tersebut menerapkan protokol kesehatan secara ketat, temasuk dalam jamuan santap siang.
Diantaranya, dalam jamuan santap siang, tidak ada pelayan yang akan melayani ke dua pimpinan negara tersebut.
Baik Jokowi maupun PM Muhyuddin secara mandiri menyantap makanan yang telah disajikan.
"Semua yang melakukan santap siang ini nanti mandiri. Tidak ada yang melayani. semuanya sudah tersaji di meja makan dan semuanya sterilisasi," kata Heru.
Baca juga: Jokowi: Malaysia Mitra Dagang Penting Indonesia
Selain itu, alat makan yang digunakan ke dua pimpinan negara serta delegasi akan dijamin keamanan-kesehatannya.