News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rendang Jadi Menu Utama Makan Siang Jokowi-PM Malaysia, Tidak Ada Pelayan saat Jamuan Makan Siang

Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Malaysia Muhyuddin Yassin di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, (5/2/2021).

Baik Jokowi maupun PM Muhyiddin secara mandiri menyantap makanan yang telah disajikan.

"Semua yang melakukan santap siang ini nanti mandiri. Tidak ada yang melayani. Semuanya sudah tersaji di meja makan dan semuanya sterilisasi," kata Heru.

Presiden Jokowi bersama Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin sedang berbincang setelah upacara penyambutan di Istana Merdeka, Jumat (5/2/2021). (YouTube Sekretariat Presiden)

Selain itu,  alat makan yang digunakan ke dua pimpinan negara serta delegasi akan dijamin keamanan-kesehatannya.

Garpu, sendok, dan piring akan disiapkan di tempat pemanas.

"Nanti masing-masing mengambil sendiri yang khas kondisi pada saat protokol kesehatan," katanya.

Dalam jamuan santap siang, pihaknya menyediakan sejumlah makanan khas Indonesia.

Menu utama yang disajikan adalah rendang khas Indonesia.

Ia berharap menu serta jamuan makan siang menjadi kesan bagi PM Malaysia.

"Tentunya menu-menu request dari beliau beliau antara lain apa namanya rendang khas Indonesia dan tentunya juga harus dinikmati oleh tamu negara. Mudah-mudahan hal ini bisa mendapatkan apa namanya sesuatu yang tidak terlupakan, sesuatu yang berkesan dan menu-menu lainnya yang semuanya bernuansa panas, hangat," ujarnya. Selain rendang menu disajikan dalam jamuan santap siang tersebut yakni soto Padang, gulai paku ubi yumbuk, ayam kalio, dendeng batokok, dan gulai ikan kerapu.

Bahas Myanmar

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin sepakat menugaskan Menteri Luar Negeri masing-masing negara untuk berbicara dengan Chair Asean agar menggelar pertemuan antar Menlu membahas kudeta di Myanmar.

"Sebagai satu keluarga kita minta dua menteri luar negeri untuk berbicara dengan Chair Asean,  guna menjajaki dilakukannya pertemuan khusus Menteri Luar Negeri ASEAN mengenai perkembangan Myanmar," kata Presiden.

Jokowi mengaku sangat prihatin dengan kondisi politik di Myanmar.

Ia berharap perbedaan pandangan politik tersebut dapat diselesaikan sesuai dengan hukum yang berlaku.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini